Archive for 23 September 2010

Hujan Gerimis Mengatakan Sesuatu   Leave a comment


Renungan hidup yang perlu kita ketahui. Tahukah kalian tentang hujan? Hujan merupakan air yang turun dari langit.  Hujan ini memberikan suatu bermanfaat karena menumbuhkan banyak tumbuhan yang menjadikan tanah menjadi subur dan gembur.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy Syuura: 28)

Hujan yang turun sedikit demi sedikit atau bisa dikatakan sebagai gerimis ternyata merupakan pelajaran yang berharga bagi kita semua. Jika kita amati grimis dengan seksama, apakah kita tahu apa yang kita lihat, tentu saja masih belum tahu apa maknanya. Oleh karena itu, marilah kita mencari tahu apa yang tersembunyi di balik hujan gerimis tersebut.

Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS. Qaaf: 9)

Volume dan amplitudo akan selalu tetap, jika kita berlari dengan kecepatan hanya 20km/jam maka hujan gerimis ini akan seperti banyak  padahal ingat, volume dan aplitudo akan selalu tetap. Mengapa? Ini dikarenakan jika kita berjalan dengan cepat, maka gerimis yang ada pada tempat sebelum kita akan tertampung pada diri kita sendiri.

Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al Anbiya’: 30)

Apa hubungan dengan kehidupan kita sehari-hari? Kami akan bercerita kembali tentang bagaimana orang alim mendapatkan suatu pahala yang banyak dari Allah swt. Pertama-tama orang tersebut hanya diam membisu di suatu tempat, disitulah orang tersebut menunggu saat yang tepat untuk beribadah kepada Allah swt. Namun ada orang lain yang dalam waktu luang itu dia terus menerus beribadah kepada Allah swt. Padahal pahala yang lebih besar akan datang di waktu sesudah itu.

Maka dari perbedaan 2 orang tersebut dapat kita simpulkan bahwa, bagi orang yang melakukan hal yang tidak berguna, maka pahala yang didapat hanya setetes dan setetes. Namun jika orang tersebut melakukan hal kebaikan secara terus-menerus tanpa menunggu waktu, pahala ini akan lebih banyak didapat karena orang tersebut terus menerus melakukan kebaikan tanpa menunggu waktu yang tepat.

Apakah Anda bisa menggabungkan hujan gerimis dengan cerita 2 orang tadi? Sudah pasti jawaban Anda ‘bisa’. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita untuk selalu berbuat baik di dunia. Tidak perlu menunggu waktu yang tepat. Nanti malah keburu hilang. Disinilah letak keajaiban Allah swt. Menyampaikan sebuah amanat namun sulit kita amati. Subhanallah.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 23 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Renungan

Tagged with , ,

Seorang Rahmat Semesta Alam   Leave a comment


Muhammadku

Semangat membara

Bara api kalah olehnya

Bumi tunduk olehnya

Berani mati demi Tuhan-Nya

Dialah Sang Rahmat Semesta Alam

Dialah Sang Pengembara

Dialah Sang Pemimpin Dunia

Kami lelah dan letih

Engkau bangkitkan kami

Dari keluhan ini

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 23 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Puisi

Tagged with , ,

Arah Kiblat Tidak Boleh Dipermasalahkan   Leave a comment


فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ

Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS. Al Baqarah: 144)

Hadits ini menjelaskan kita bagaimana kita menghadapkan muka kita ke arah kiblat sebagai acuan kita menghadap ke Allah swt. Keutamaan ini digunakan untuk bahwa umat Islam itu mempunyai suatu patokan yang kuat. Patokan yang digunakan untuk menjalin suatu kebersamaan antar umat Islam. Subhanallah.

إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَأَسْبِغِ الْوُضُوءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلِ الْقِبْلَةَ فَكَبِّرْ

“Jika engkau hendak mengerjakan shalat, maka sempurnakanlah wudhumu lalu menghadaplah ke kiblat, kemudian bertakbirlah.” (HR. Bukhari no. 6251 dan Muslim no. 912)

Inilah hadits yang mewajibkan kita untuk menghadap ke arah kiblat jika kita melakukan sholat. Segala sesuatu yang kita lakukan jika kita menghadap ke arah kiblat maka kita sama seperti menghadap kepada Allah swt. Inilah kepintaran Nabi Ibrahim as yang diutus Allah swt untuk membangun ka’bah yang nantinya akan menjadi patokan beribadah bagi umat Islam di seluruh dunia.

إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا ، وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَىْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ

Sesungguhnya agama itu mudah. Tidak ada seorangpun yang membebani dirinya di luar kemampuannya kecuali dia akan dikalahkan. Hendaklah kalian melakukan amal dengan sempurna (tanpa berlebihan dan menganggap remeh). Jika tidak mampu berbuat yang sempurna (ideal) maka lakukanlah yang mendekatinya. Perhatikanlah ada pahala di balik amal yang selalu kontinu. Lakukanlah ibadah (secara kontinu) di waktu pagi dan waktu setelah matahari tergelincir serta beberapa waktu di akhir malam.” (HR. Bukhari no. 39. Lihat penjelasan hadits ini di Fathul Bari)

Hadits ini memberitahukan bahwa, arah kiblat tidak perlu diperdebatkan. Jika kita tidak melihat ka’bah, cukup bagi umat Islam di Indonesia menghadap ke arah barat saja. Karena disitulah arah kiblat umat Islam. Semoga wacana ini bisa memberikan apresiasi kepada rumah-rumah Allah swt supaya tidak perlu bingung mencari arah kiblat yang betul.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 23 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Islam

Tagged with , , ,

Remaja Saat Ini Remaja Yang Kotor dan Jorok   Leave a comment


Kita seharusnya menjaga mulut kita sehingga terhindar dari hal-hal yang buruk. Para remaja mayoritas saat ini mereka menggunakan kata-kata kotor dan jorok untuk berbicara. Mengapa demikian? Ini dikarenakan orang tua yang kurang tegas membimbing anaknya. Bahkan peran guru pun sudah mulai pudar untuk menjadikan remaja saat ini menjadi remaja yang sopan.

Jika kami mengamati dengan seksama, akhir-akhir ini kita sering juga mendengar berbagai kata-kata jorok dari para remaja. Mereka menggunakan kata-kata dengan bahasa inggris supaya orang tua mereka tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Bagaimana mungkin orang tua bisa membimbing anaknya jika dalam pergaulan seperti ini?

Kami juga melihat saat para remaja-remaja berkata jorok dekat guru, bahkan ada guru yang tidak peduli dengan kata-kata seperti itu. Kenapa tidak diberi sanksi yang tegas? Langsung panggilan orang tua kan bisa? Paling-paling para guru hanya berbicara “Jangan berkata seperti itu lagi”. Sudah beres dan tuntas. Tapi itulah guru-guru yang tidak punya pendirian. Bukan memberi suatu hukuman malah hanya peringatan. Padahal lidah inilah yang sering melakukan dosa sepanjang hidup kita.

Seharusnya orang tua mengerti bagaimana perilaku anak-anak sehari-hari. Jangan karna dianggap baik langsung dilepas begitu saja. Sangat tidak masuk akal. Inilah para orang tua dan guru yang tidak tahu dan sekaligus menjerumuskan siswa-siswinya ke dosa yang besar. Na’uzubillah.

حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنَ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda: Allah subhanahu wata’ala telah mencatat bahwa anak Adam cenderung terhadap perbuatan zina. Keinginan tersebut tidak dapat dielakkan lagi, di mana dia akan melakukan zina mata dalam bentuk pandangan, zina mulut dalam bentuk pertuturan, zina perasaan yaitu bercita-cita dan berkeinginan mendapatkannya manakala kemaluanlah yang menentukannya berlaku atau tidak. (Muttafaq ‘alaih).

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 23 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Remaja

Tagged with , ,

Sungguh Mudah Menggapai Banyak Pahala   2 comments


عَنْ ابْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلى الله عليه وسلم فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ : فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَةَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ  ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً “

[رواه البخاري ومسلم في صحيحهما بهذه الحروف]

Terjemah hadits / ترجمة الحديث :

Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam sebagaimana dia riwayatkan dari Rabbnya Yang Maha Suci dan Maha Tinggi : Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan hal tersebut : Siapa yang ingin melaksanakan kebaikan kemudian dia tidak mengamalkannya, maka dicatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan penuh. Dan jika dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat bahkan hingga kelipatan yang banyak. Dan jika dia berniat melaksanakan keburukan kemudian dia tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh, sedangkan jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya Allah mencatatnya sebagai satu keburukan.

(Riwayat Bukhori dan Muslim dalam kedua shahihnya dengan redaksi ini).

Kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya yang beriman sangat luas dan ampunannya menyeluruh sedang pemberian-Nya tidak terbatas. Sesungguhnya apa yang tidak kuasa oleh manusia, dia tidak diperhitungkan dan dipaksa menunaikannya.

Allah tidak menghitung keinginan hati dan kehendak perbuatan manusia kecuali jika kemudian dibuktikan dengan amal perbuatan dan praktik. Seorang muslim hendaklah meniatkan perbuatan baik selalu dan membuktikannya, diharapkan dengan begitu akan ditulis pahalanya dan ganjarannya dan dirinya telah siap untuk melaksanakannya jika sebabnya telah tersedia. Semakin besar tingkat keikhlasan semakin berlipat-lipat pahala dan ganjaran.[ haditsarbain.wordpress]

Hadits ini memberikan penjelasan bahwa, setiap amal kebaikan yang kita lakukan pasti akan dicatat oleh malaikat Allah swt sebagi bukti bahwa apa yang mereka kerjakan itu benar. Dan saat kita berniat melakukan suatu kebaikan, niat ini akan dicatat oleh Allah swt maka jika niat yang kita punya lalu niat itu kita kerjakan dengan ikhlas karena mengharap ridho dari Allah swt maka akan dilipat gandakan menjadi 700x lipat dari kebaikan yang kita niati tersebut.

Dan jika kita berniat untuk melakukan keburukan, dan kita pada saat itu tidak melakukan keburukan tersebut, maka semua itu akan menjadi hal yang baik dan dicatat oleh Allah swt. Namun jika kita melakukannya, maka kita sudah mendapatkan satu poin keburukan di hadapan Allah swt.

Subhanallah, Maha Suci Allah swt yang telah memberikan berbagai banyak pahala yang bisa diraih. Namun kenapa kita menyia-nyiakannya? Marilah kita instropeksi diri kembali. Ini demi tujuan yang ingin kita raih di Surga kelak. Amien.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 23 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Bedah Hadits, Hak Cipta

Tagged with , ,

Surat Ijin Orang Tua Tidak 100% Benar   Leave a comment


Hari ini mungkin adalah hari dimana kami menemukan keganjilan dalam suatu hal di sekolah. Ini dikarenakan ada seorang teman yang tidak masuk sekolah karena bolos. Perlu kita pertanyakan hal ini mengapa itu bisa terjadi? Kami sendiri sudah mengira jauh-jauh hari bahwa dalam suatu sekolah, pasti ada anak yang sering mengirim surat namun anak itu ternyata pamit bersekolah kepada orang tuanya. Berarti anak tersebut berbohong kepada orang tuanya?

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.

Masya Allah. Inilah para murid-murid penghuni neraka kelak. Mereka rela tidak menimba ilmu hanya karna untuk bermesraan dengan pacarnya. Bukankah itu sudah termasuk zina? Sedangkan manusia itu tidak akan luput dari zina. Kita janganlah sekali-kali meniru ini. Jika mempunyai teman seperti ini, maka segera saja laporkan ke guru. Karena guru itu tidak akan tahu bagaimana sebernarnya tingkah laku para murid-muridnya.

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ : إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِيْ عَنْ أُمَّتِي : الْخَطَأُ وَالنِّسْيَانُ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ

[حديث حسن رواه ابن ماجة والبيهقي وغيرهما]

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, sesungguhnya Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : ” Sesungguhnya Allah telah mema’afkan kesalahan-kesalahan umat-Ku yang tidak disengaja, karena lupa dan yang dipaksa melakukannya” (HR. Ibnu Majah, Baihaqi dll, hadits hasan)


Untung saja Allah swt memberikan ampunan bagi orang yang lupa. Jika tidak, maka guru-guru akan berdosa setiap harinya karna tidak bisa mendidik anak-anak mereka. Subhanallah. Maha Suci Allah Yang Maha Pengampun.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 23 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Remaja

Tagged with , ,