Archive for the ‘guru’ Tag

Unta Menewaskan 5 Guru   Leave a comment


Wanita berinisial N adalah seorang guru di sekolah tingkat dasar. Dia menerima SK penunjukan (penugasan) pada salah satu pemukiman yang berjarak 150 Km dari tempat tinggalnya. Atau, singkatnya 300 Km per hari ditempuh dengan kendaraan. Dia banyak mengeluh tentang beratnya transportasi dan sukarnya jalan yang lebarnya tidak lebih dari 2 meter, apalagi terdiri dua jalur, di samping memang kurang-nya perawatannya. Orang tuanya pun mengkhawatirkan dirinya karena susahnya transportasi dan sempat berpikir supaya dia meninggalkan pekerjaan itu. Akan tetapi, dia melihat ke sekitarnya dan mendapati bahwa putrinya telah memperoleh peluang emas yang bisa menjamin masa depannya dan masa depan keluarga-nya nanti. Di samping bahwa pendapatannya per tahun sangat minim setelah ulat (hama) kurma menggrogoti pohon-pohon kurma yang bagus di kebunnya hingga akhirnya kondisi keuangannya sangat sulit.

Dia memutuskan untuk bekerja sebagai supir bagi putrinya beserta keempat teman wanitanya dengan upah yang dibayarkan setiap bulan. Ini menjadi pendapatan yang terkadang dia kontribusikan untuk memperbaiki kondisi keuangannya.

Hari-hari dan bulan-bulan terus berjalan, sedang sang ayah bekerja mengantar putrinya beserta teman-temannya. Suatu hari, sewaktu menapaki salah satu turunan jalan, tiba-tiba ada unta liar menghadang di depannya. Sang ayah pun berusaha menghindarinya, tapi dia malah mendapati mobil lain (yang berlawanan arah) di depannya, lalu dia pun menekan rem hingga mobil oleng (miring) dan menabrak onta lainnya yang ada di pinggir jalan. Akibatnya, mobil terbalik dan sang ayah beserta putrinya pun seketika tewas. Sementara kondisi teman-temannya bervariasi antara menderita kelumpuhan total dan menghuni ruang mayat.

(SUMBER: SERIAL KISAH TELADAN, Muhammad bin Shalih al-Qahthani)

Posted 3 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Islami, Kisah-Kisah

Tagged with , , ,

Membebaskan Guru Dari Kebodohan   Leave a comment


As-Sirri bin al-Mughlis membacakan ayat, “Dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke Neraka jahannam dalam keadaan dahaga.” (Maryam: 86) dihadapan gurunya, lalu ia bertanya, “Ustadz, siapakah yang dimaksud orang yang dahaga dalam ayat itu?” Sang guru menjawab, “Saya tidak tahu.”

Kemudian ia meneruskan membaca ayat, “Mereka tidak berhak mendapat syafaat kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Allah yang Maha Penyayang.” (Maryam: 87). lalu bertanya, “Wahai ustadz, apa yang dimaksud dengan perjanjian dalam ayat tersebut?” Al-Ustadz menjawab, “Aku tidak tahu!”

Seketika itu as-Sirri menghentikan bacaannya, lalu berkata, “Kenapa ustadz tidak mengetahui jawaban pertanyaanku itu? Artinya engkau menipu orang?” Sang ustadz pun memukulnya. As-Sirri berkata, “Ustadz, tidak cukupkah kebodohan dan tipuan yang engkau lakukan, sehingga engkau menambahnya dengan kezhaliman dan menyakiti orang?”

Dari peristiwa ini, sang ustadz dapat mengambil pelajaran dan bertaubat kepada Allah atas kesalahannya dalam menyampaikan pengajaran. Beliau mulai giat lagi belajar, bahkan beliau berkata bahwa as-Sirri adalah yang membebaskannya dari belenggu kebodohan.

Di usianya yang masih muda ketika ia sudah hafal surat as-Sajdah ayat 16, “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya,” dia tidak mau meletakkan lambungnya di atas tanah untuk tidur. Seringkali Ibunya menaruh bantal-bantal di sebelah kanan, kiri dan belakangnya. Jika anaknya mengantuk ibunyalah yang memeganginya.

Sumber : Anba’ Nujabail Abna’, hal. 192

Posted 30 September 2010 by arraahmanmedia in Islami, Kisah-Kisah

Tagged with ,

Surat Ijin Orang Tua Tidak 100% Benar   Leave a comment


Hari ini mungkin adalah hari dimana kami menemukan keganjilan dalam suatu hal di sekolah. Ini dikarenakan ada seorang teman yang tidak masuk sekolah karena bolos. Perlu kita pertanyakan hal ini mengapa itu bisa terjadi? Kami sendiri sudah mengira jauh-jauh hari bahwa dalam suatu sekolah, pasti ada anak yang sering mengirim surat namun anak itu ternyata pamit bersekolah kepada orang tuanya. Berarti anak tersebut berbohong kepada orang tuanya?

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.

Masya Allah. Inilah para murid-murid penghuni neraka kelak. Mereka rela tidak menimba ilmu hanya karna untuk bermesraan dengan pacarnya. Bukankah itu sudah termasuk zina? Sedangkan manusia itu tidak akan luput dari zina. Kita janganlah sekali-kali meniru ini. Jika mempunyai teman seperti ini, maka segera saja laporkan ke guru. Karena guru itu tidak akan tahu bagaimana sebernarnya tingkah laku para murid-muridnya.

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ : إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِيْ عَنْ أُمَّتِي : الْخَطَأُ وَالنِّسْيَانُ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ

[حديث حسن رواه ابن ماجة والبيهقي وغيرهما]

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, sesungguhnya Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : ” Sesungguhnya Allah telah mema’afkan kesalahan-kesalahan umat-Ku yang tidak disengaja, karena lupa dan yang dipaksa melakukannya” (HR. Ibnu Majah, Baihaqi dll, hadits hasan)


Untung saja Allah swt memberikan ampunan bagi orang yang lupa. Jika tidak, maka guru-guru akan berdosa setiap harinya karna tidak bisa mendidik anak-anak mereka. Subhanallah. Maha Suci Allah Yang Maha Pengampun.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 23 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Remaja

Tagged with , ,