Archive for the ‘ibadah’ Tag

Berperang Lalu Beribadah   Leave a comment


Diriwayatkan dari maula Abu Raihanah, dia berkata, “Abu Raihanah pulang dari suatu peperangan. Setibanya di rumah, beliau menemui isterinya dan makan malam. Setelah itu beliau minta diambilkan air wudhu kemudian berwudhu. Lalu pergi shalat ke masjid dan membaca al-Qur’an. Selesai dari membaca satu surat beliau meneruskan membaca surat berikutnya, begi-tulah seterusnya.

Ketika adzan sahur (sebelum Shubuh) dikumandangkan, beliau mengencangkan ikatan pakaiannya. Tiba-tiba isteri beliau datang dan berkata, ‘Wahai Abu Raihanah, engkau telah berperang dan mendapat kemenangan dalam peperangan itu, lalu engkau datang menemuiku, tetapi mengapa engkau tidak menggilirku dan membahagiakan aku.’

Beliau menjawab, ‘Benar, Demi Allah tidak pernah terlintas dalam hatiku. Kalau saja aku ingat dirimu pastilah engkau memperoleh hak dariku.’

Isterinya bertanya, ‘Kalau demikian, apa yang menyibukkan dirimu wahai Abu Raihanah?’ Dia menjawab, ‘Hatiku senantiasa menginginkan sesuatu yang digambarkan Allah SWT di dalam Surga, berupa pakaian yang indah, isteri yang cantik, dan kenik-matan serta kebahagiaan terus menerus jika telah tinggal dan menetap di dalamnya.

Demikianlah, hingga aku mendengar Adzan Shubuh diku-mandangkan’.”

(SUMBER: Az-Zuhdu, Ibnul Mubarak, 304)

Posted 2 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Islami, Kisah-Kisah

Tagged with ,

Ibadah 500 Tahun Sebanding Dengan 1 Kenikmatan   Leave a comment


Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar menuju kami, lalu bersabda, ‘Baru saja kekasihku Malaikat Jibril keluar dariku dia memberitahu, ‘Wahai Muhammad, Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran. Sesungguhnya Allah memiliki seorang hamba di antara sekian banyak hambaNya yang melakukan ibadah kepadaNya selama 500 tahun, ia hidup di puncak gunung yang berada di tengah laut. Lebarnya 30 hasta dan panjangnya 30 hasta juga. Sedangkan jarak lautan tersebut dari masing-masing arah mata angin sepanjang 4000 farsakh. Allah mengeluarkan mata air di puncak gunung itu hanya seukuran jari, airnya sangat segar mengalir sedikit demi sedikit, hingga menggenang di bawah kaki gunung.

Allah juga menumbuhkan pohon delima, yang setiap malam mengeluarkan satu buah delima matang untuk dimakan pada siang hari. Jika hari menjelang petang, hamba itu turun ke bawah mengambil air wudhu’ sambil memetik buah delima untuk dimakan. Kemudian mengerjakan shalat. Ia berdoa kepada Allah Ta’ala jika waktu ajal tiba agar ia diwafatkan dalam keadaan bersujud, dan mohon agar jangan sampai jasadnya rusak dimakan tanah atau lainnya sehingga ia dibangkitkan dalam keadaan bersujud juga.

Demikianlah kami dapati, jika kami lewat dihadapannya ketika kami menuruni dan mendaki gunung tersebut.

Selanjutnya, ketika dia dibangkitkan pada hari kiamat ia dihadapkan di depan Allah Ta’ala, lalu Allah berfirman, ‘Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena rahmatKu.’ Hamba itu membantah, ‘Ya Rabbi, aku masuk Surga karena perbuatanku.’

Allah Ta’ala berfirman, ‘Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena rahmatKu.’ Hamba tersebut membantah lagi, ‘Ya Rabbi, masukkan aku ke surga karena amalku.’

Kemudian Allah Ta’ala memerintah para malaikat, ‘Cobalah kalian timbang, lebih berat mana antara kenikmatan yang Aku berikan kepadanya dengan amal perbuatannya.’

Maka ia dapati bahwa kenikmatan penglihatan yang dimilikinya lebih berat dibanding dengan ibadahnya selama 500 tahun, belum lagi kenikmatan anggota tubuh yang lain. Allah Ta’ala berfirman, ‘Sekarang masukkanlah hambaKu ini ke Neraka!’

Kemudian ia diseret ke dalam api Neraka. Hamba itu lalu berkata, ‘Ya Rabbi, benar aku masuk Surga hanya karena rahmat-Mu, masukkanlah aku ke dalam SurgaMu.’

Allah Ta’ala berfirman, ‘Kembalikanlah ia.’

Kemudian ia dihadapkan lagi di depan Allah Ta’ala, Allah Ta’ala bertanya kepadanya, ‘Wahai hambaKu, Siapakah yang menciptakanmu ketika kamu belum menjadi apa-apa?’
Hamba tersebut menjawab, ‘Engkau, wahai Tuhanku.’

Allah bertanya lagi, ‘Yang demikian itu karena keinginanmu sendiri atau berkat rahmatKu?’
Dia menjawab, ‘Semata-mata karena rahmatMu.’

Allah bertanya, ‘Siapakah yang memberi kekuatan kepadamu sehingga kamu mampu mengerjakan ibadah selama 500 tahun?’
Dia menjawab, ‘Engkau Ya Rabbi.’

Allah bertanya, ‘Siapakah yang menempatkanmu berada di gunung dikelilingi ombak laut, kemudian mengalirkan untukmu air segar di tengah-tengah laut yang airnya asin, lalu setiap malam memberimu buah delima yang seharusnya berbuah hanya satu tahun sekali? Di samping itu semua, kamu mohon kepadaKu agar Aku mencabut nyawamu ketika kamu bersujud, dan aku telah memenuhi permintaanmu!?’
Hamba itu menjawab, ‘Engkau ya Rabbi.’

Allah Ta’ala berfirman, ‘Itu semua berkat rahmatKu. Dan hanya dengan rahmatKu pula Aku memasukkanmu ke dalam Surga. Sekarang masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga! HambaKu yang paling banyak memperoleh kenikmatan adalah kamu wahai hambaKu.’ Kemudian Allah Ta’ala memasukkanya ke dalam Surga.”

Jibril ‘Alaihis Salam melanjutkan, “Wahai Muhammad, sesungguhnya segala sesuatu itu terjadi hanya berkat Rahmat Allah Ta’ala.” (HR. Al-Hakim, 4/250.)

Sumber : 99 Kisah Orang Shalih

Posted 1 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Islami, Kisah-Kisah

Tagged with

Penghuni Neraka Karena Masalah Kain Dibawah Betis   Leave a comment


Aurat laki-laki memang dari perut sampaiii siku kaki. Namun jika sudah melakukan ibadah sholat, kita harus menutup pakek sarung. Adab memakai sarung juga ada. Ini sudah diatur oleh Rasulullah saw bahwa memakai sarung haruslah setinggi-tingginya, tidak boleh lebih dari mata kaki. Mengapa?

“Artinya : Keadaan sarung seorang muslim hingga setengah betis, tidaklah berdosa bila memanjangkannya antara setengah betis hingga di atas mata kaki. Dan apa yang turun dibawah mata kaki maka bagiannya di neraka. Barangsiapa yang menarik pakaiannya karena sombong maka Alloh tidak akan melihatnya” [Hadits Riwayat. Abu Dawud 4093, Ibnu Majah 3573, Ahmad 3/5, Malik 12. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Misykah 4331]

Jika demikian, berarti kita ibadah kita selama ini sia-sia? Tidak. Allah swt Maha Pengampun. Ingat artikel tentang ‘Do’a Akan Menghapus Dosa’? Disitulah telah terjawab. Jika kita lalai / tidak tahu masih dibolehkan. Namun jika sudah tahu, maka haruslah diubah sedemikian rupa supaya Allah swt tidak memberikan dosa kepada kita semua.

“Artinya : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang otot betisku lalu bersabda, “Ini merupakan batas bawah kain sarung. Jika engkau enggan maka boleh lebih bawah lagi. Jika engkau masih enggan juga, maka tidak ada hak bagi sarung pada mata kaki” [Hadits Riwayat. Tirmidzi 1783, Ibnu Majah 3572, Ahmad 5/382, Ibnu Hibban 1447. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah 1765]

Kita renungkan sekilas, mengaoa Rasulullah saw menyuruh kita untuk memakai sarung diatas mata kaki? Ini juga demi ibadah kita. Kita tidak tahu kan bahwa mungkin saat berjalan kita kecipratan najis? Dan Itu jika kain sarung sudah melebihi mata kaki, maka sudah dipastikan orang tersebut bersifat somobong.

“Dari Abu Dzar bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan bagi mereka adzab yang pedih. Rasulullah menyebutkan tiga golongan tersebut berulang-ulang sebanyak tiga kali, Abu Dzar berkata : “Merugilah mereka! Siapakah mereka wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab : “Orang yang suka memanjangkan pakaiannya, yang suka mengungkit-ungkit pemberian dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu.” [Hadits Riwayat Muslim 106, Abu Dawud 4087, Nasa’i 4455, Darimi 2608. Lihat
Irwa’: 900]

Maha Suci Allah swt yang telah memberikan hidayah kepada kita dari apa yang kita lakukan. Jadi mulai sekarang, jangan kita membeli pakaian-pakain model orang-orang kafir barat sana. Janganlah memakai jin karena kain itu tidak diperbolehkan dalam sholat. Wassalamu’alaikum.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 22 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Fakta, Hak Cipta

Tagged with , ,