Archive for the ‘shahih-dawud’ Category

Kedudukan Kita Dari Rasulullah saw   Leave a comment


Dari Anas ra berkata: Datanglah tiga kelompok orang ke rumah isteri-isteri Nabi SAW menanyakan tentang ibadah Nabi SAW. Ketika mereka diberitahu, seolah-olah mereka menganggapnya sedikit.

 

Hamba Allah: Di manakah (kedudukan) kita dari Nabi SAW pada hal beliau telah diampuni dosa beliau yang terdahulu dan terkemudian.

Hamba Allah: Saya puasa selamanya dan tidak berbuka.

Hamba Allah: Saya menjauhkan diri dari wanita, saya tidak beristeri selamanya

Rasulullah SAW: Kamu sekaliankah yang berkata demikian dan demikian? Adapun aku, demi Allah orang yang paling takut dan paling taqwa kepada Allah di antaramu sekalian, tetapi aku berpuasa dan berbuka (tidak berpuasa), saya salat dan tidur, dan saya memperisteri wanita. Barang siapa yang benci akan sunahku, maka ia tidak termasuk golonganku.

 

Sumber:

Pedoman Muslim Terjemahan Minhaajush Shaalihiin Karya Drs. Muhammad Zuhri Penerbit Daarul Ihya Indonesia Jilid II Izzuddin Baliq Hal. 17

 

Posted 22 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Hadits, Hak Cipta, shahih-dawud

Tagged with , , , ,

Supaya Tidak Bosan Dalam Belajar   Leave a comment


Dari Abu Wail saudara kandung Syaqiq bin Salamah berkata: Ibnu Mas’ud ra memberi peringatan (pelajaran) kepada kami tiap hari Kamis lalu seseorang berkata kepadanya

 

HambaAllah                 : Wahai Abdur Rahman saya senang dengan engkau memberi pelajaran kepada kami setiap hari

Abdur Rahman : Sesungguhnya yang mencegah saya untuk itu (setiap hari) adalah saya tidak senang untuk membosankan kamu dan saya buat jangka waktu dalam memberi nasehat sebagaimana Rasulullah SAW membuat jangka waktu karena khawatir kami bosan

 

Posted 22 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Hadits, Hak Cipta, shahih-dawud

Tagged with , ,

Seorang Yang Kuat Berpuasa   Leave a comment


Dari Mujibah Al Bahiliyyah dari ayahnya atau pamannya bahwasanya ia datang kepada Rasulullah SAW, kemudian ia pergi setelah satu tahun. Ia datang lagi kepada beliau yang mana keadaan dan tingkahnya telah berubah.

 

Bahili                            : Wahai Rasulullah, tidaklah engkau mengenal saya?

Rasulullah SAW           : Siapakah engkau?

Bahili                            : Saya Al Bahili yang datang kepada engkau pada tahun pertama

Rasulullah SAW           : Apakah yang merubahmu? Karena dulu keadaanmu baik?

Bahili                            : Sejak saya berpisah dengan engkau, saya hanya makan di malam hari

Rasulullah SAW           : Kamu menyiksa dirimu. Puasalah pada bulan shabar dan sehari pada setiap bulannya

Bahili                            : Tambahlah bagiku karena saya sungguh kuat

Rasulullah SAW           : Puasalah dua hari

Bahili                            : Tambahlah bagiku

Rasulullah SAW           : Puasalah tiga hari

Bahili                            : Tambahlah bagiku

Rasulullah SAW           : Puasalah pada bulan-bulan haram dan tinggalkan, puasalah pada bulan-bulan haram dan tinggalkanlah. Puasalah pada bulan-bulan haram dan tinggalkanlah!

 

Beliau bersabda dengan tiga buah jari, lalu beliau mengumpulkannya, kemudian melepaskannya.

 

Catatan:

Bulan shabar adalah bulan Ramadhan

Bulan-bulan haram adalah Rajab, Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, dan Muharram

Posted 22 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Hadits, Hak Cipta, shahih-dawud