Archive for the ‘kehidupan’ Tag

Hujan Gerimis Mengatakan Sesuatu   Leave a comment


Renungan hidup yang perlu kita ketahui. Tahukah kalian tentang hujan? Hujan merupakan air yang turun dari langit.  Hujan ini memberikan suatu bermanfaat karena menumbuhkan banyak tumbuhan yang menjadikan tanah menjadi subur dan gembur.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy Syuura: 28)

Hujan yang turun sedikit demi sedikit atau bisa dikatakan sebagai gerimis ternyata merupakan pelajaran yang berharga bagi kita semua. Jika kita amati grimis dengan seksama, apakah kita tahu apa yang kita lihat, tentu saja masih belum tahu apa maknanya. Oleh karena itu, marilah kita mencari tahu apa yang tersembunyi di balik hujan gerimis tersebut.

Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS. Qaaf: 9)

Volume dan amplitudo akan selalu tetap, jika kita berlari dengan kecepatan hanya 20km/jam maka hujan gerimis ini akan seperti banyak  padahal ingat, volume dan aplitudo akan selalu tetap. Mengapa? Ini dikarenakan jika kita berjalan dengan cepat, maka gerimis yang ada pada tempat sebelum kita akan tertampung pada diri kita sendiri.

Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al Anbiya’: 30)

Apa hubungan dengan kehidupan kita sehari-hari? Kami akan bercerita kembali tentang bagaimana orang alim mendapatkan suatu pahala yang banyak dari Allah swt. Pertama-tama orang tersebut hanya diam membisu di suatu tempat, disitulah orang tersebut menunggu saat yang tepat untuk beribadah kepada Allah swt. Namun ada orang lain yang dalam waktu luang itu dia terus menerus beribadah kepada Allah swt. Padahal pahala yang lebih besar akan datang di waktu sesudah itu.

Maka dari perbedaan 2 orang tersebut dapat kita simpulkan bahwa, bagi orang yang melakukan hal yang tidak berguna, maka pahala yang didapat hanya setetes dan setetes. Namun jika orang tersebut melakukan hal kebaikan secara terus-menerus tanpa menunggu waktu, pahala ini akan lebih banyak didapat karena orang tersebut terus menerus melakukan kebaikan tanpa menunggu waktu yang tepat.

Apakah Anda bisa menggabungkan hujan gerimis dengan cerita 2 orang tadi? Sudah pasti jawaban Anda ‘bisa’. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita untuk selalu berbuat baik di dunia. Tidak perlu menunggu waktu yang tepat. Nanti malah keburu hilang. Disinilah letak keajaiban Allah swt. Menyampaikan sebuah amanat namun sulit kita amati. Subhanallah.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 23 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Renungan

Tagged with , ,

Remaja Saat Ini Remaja Yang Kotor dan Jorok   Leave a comment


Kita seharusnya menjaga mulut kita sehingga terhindar dari hal-hal yang buruk. Para remaja mayoritas saat ini mereka menggunakan kata-kata kotor dan jorok untuk berbicara. Mengapa demikian? Ini dikarenakan orang tua yang kurang tegas membimbing anaknya. Bahkan peran guru pun sudah mulai pudar untuk menjadikan remaja saat ini menjadi remaja yang sopan.

Jika kami mengamati dengan seksama, akhir-akhir ini kita sering juga mendengar berbagai kata-kata jorok dari para remaja. Mereka menggunakan kata-kata dengan bahasa inggris supaya orang tua mereka tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Bagaimana mungkin orang tua bisa membimbing anaknya jika dalam pergaulan seperti ini?

Kami juga melihat saat para remaja-remaja berkata jorok dekat guru, bahkan ada guru yang tidak peduli dengan kata-kata seperti itu. Kenapa tidak diberi sanksi yang tegas? Langsung panggilan orang tua kan bisa? Paling-paling para guru hanya berbicara “Jangan berkata seperti itu lagi”. Sudah beres dan tuntas. Tapi itulah guru-guru yang tidak punya pendirian. Bukan memberi suatu hukuman malah hanya peringatan. Padahal lidah inilah yang sering melakukan dosa sepanjang hidup kita.

Seharusnya orang tua mengerti bagaimana perilaku anak-anak sehari-hari. Jangan karna dianggap baik langsung dilepas begitu saja. Sangat tidak masuk akal. Inilah para orang tua dan guru yang tidak tahu dan sekaligus menjerumuskan siswa-siswinya ke dosa yang besar. Na’uzubillah.

حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنَ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda: Allah subhanahu wata’ala telah mencatat bahwa anak Adam cenderung terhadap perbuatan zina. Keinginan tersebut tidak dapat dielakkan lagi, di mana dia akan melakukan zina mata dalam bentuk pandangan, zina mulut dalam bentuk pertuturan, zina perasaan yaitu bercita-cita dan berkeinginan mendapatkannya manakala kemaluanlah yang menentukannya berlaku atau tidak. (Muttafaq ‘alaih).

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 23 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Remaja

Tagged with , ,

Penghuni Neraka Karena Masalah Kain Dibawah Betis   Leave a comment


Aurat laki-laki memang dari perut sampaiii siku kaki. Namun jika sudah melakukan ibadah sholat, kita harus menutup pakek sarung. Adab memakai sarung juga ada. Ini sudah diatur oleh Rasulullah saw bahwa memakai sarung haruslah setinggi-tingginya, tidak boleh lebih dari mata kaki. Mengapa?

“Artinya : Keadaan sarung seorang muslim hingga setengah betis, tidaklah berdosa bila memanjangkannya antara setengah betis hingga di atas mata kaki. Dan apa yang turun dibawah mata kaki maka bagiannya di neraka. Barangsiapa yang menarik pakaiannya karena sombong maka Alloh tidak akan melihatnya” [Hadits Riwayat. Abu Dawud 4093, Ibnu Majah 3573, Ahmad 3/5, Malik 12. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Misykah 4331]

Jika demikian, berarti kita ibadah kita selama ini sia-sia? Tidak. Allah swt Maha Pengampun. Ingat artikel tentang ‘Do’a Akan Menghapus Dosa’? Disitulah telah terjawab. Jika kita lalai / tidak tahu masih dibolehkan. Namun jika sudah tahu, maka haruslah diubah sedemikian rupa supaya Allah swt tidak memberikan dosa kepada kita semua.

“Artinya : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang otot betisku lalu bersabda, “Ini merupakan batas bawah kain sarung. Jika engkau enggan maka boleh lebih bawah lagi. Jika engkau masih enggan juga, maka tidak ada hak bagi sarung pada mata kaki” [Hadits Riwayat. Tirmidzi 1783, Ibnu Majah 3572, Ahmad 5/382, Ibnu Hibban 1447. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah 1765]

Kita renungkan sekilas, mengaoa Rasulullah saw menyuruh kita untuk memakai sarung diatas mata kaki? Ini juga demi ibadah kita. Kita tidak tahu kan bahwa mungkin saat berjalan kita kecipratan najis? Dan Itu jika kain sarung sudah melebihi mata kaki, maka sudah dipastikan orang tersebut bersifat somobong.

“Dari Abu Dzar bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan bagi mereka adzab yang pedih. Rasulullah menyebutkan tiga golongan tersebut berulang-ulang sebanyak tiga kali, Abu Dzar berkata : “Merugilah mereka! Siapakah mereka wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab : “Orang yang suka memanjangkan pakaiannya, yang suka mengungkit-ungkit pemberian dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu.” [Hadits Riwayat Muslim 106, Abu Dawud 4087, Nasa’i 4455, Darimi 2608. Lihat
Irwa’: 900]

Maha Suci Allah swt yang telah memberikan hidayah kepada kita dari apa yang kita lakukan. Jadi mulai sekarang, jangan kita membeli pakaian-pakain model orang-orang kafir barat sana. Janganlah memakai jin karena kain itu tidak diperbolehkan dalam sholat. Wassalamu’alaikum.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 22 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Fakta, Hak Cipta

Tagged with , ,

Dilarang Benci Lebih Dari 3 Hari   Leave a comment


Tidaklah halal bagi seorang muslim mendiamkan (tidak mengajak bicara) saudaranya yang muslim lebih dari tiga hari, keduanya bertemu lalu ini memalingkan mukanya dan inipun berpaling pula. Dan yang paling baik diantara keduanya ialah yang memulai lebih dulu mengucap salam (Assalamu’alaikum) (Bukhori dan Muslim)

Marah itu wajar bagi orang-orang biasa. Namun jangan sampai kemarahan itu membuat kita tidak saling menyapa kepada orang yang kita benci. Rasulullah saw sendiri telah memberikan aturan bahwa janganlah sampai kita tidak menyapa kepada orang yang kita benci selama 3 hari lebih. Dan itu merupakan dosa.

Mengapa Rasulullah saw memberikan waktu 3 hari? Kenapa tidak ada aturan tidak boleh tidak menyapa? Hal itu lebih baik. Namun sebagai manusia biasa kita tidak akan tidak marah kepada orang lain. Jika hati kita telah tersakiti, kita pasti akan merasakan bagaimana kita akan membencinya. Dan itu tidak sulit untuk menghapus. Oleh karena itu, Rasulullah saw memberikan waktu itu untuk memberikan ruang bagi kemarahan kita ini.

Setelah membenci orang tersebut, kita diwajibkan untuk saling tegur sapa kembali. Tidak peduli siapa yang salah. Yang pasti jaga kerukan antar umat Islam sendiri. Karena satu kesatuan dari berbagai orang Islam di dunia adalah mempunyai ikatan saudara.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 22 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Bedah Hadits, Hak Cipta

Tagged with , ,

Remaja dan Peraturan Pemerintah II   Leave a comment


Dari beberapa sumber yang kami tanyakan. “pulang sampai sore adalah metode yang tepat. Dapat mengurangi siswa yang kluyuran setelah sekolah, mendapat pelajaran yang banyak, dan merupakan kegiatan yang berguna daripada tidak belajar di rumah”

Coba kita tinjau ulang pernyataan ini.  Pertama mengurangi siswa yang kluyuran setelah sekolah. Apakah kita tahu kalau pulang jam 15.00 WIB mengurangi siswa yang kluyuran. Alasan yang tidak logis. Pemikiran remaja jika sudah lelah untuk belajar akan lebih kepada nongkrong (mampir) diwarung untuk istirahat sebentar. Ini hanya menambah jumlah siswa yang kluyuran.

Kedua, mendapat pelajaran yang banyak. Ingat “Makanlah sebelum lapar, dan berhenti makan sebelum kenyang” Istilah dalam hadits nabi ini bukan hanya disudutkan kepada soal makanan saja. Tetapi dengan berbagai hal. Jika otak kita terlalu banyak yang difikirkan, maka semua apa yang kita dapatkan dari awam sampai akhir akan sia-sia.

“Jagalah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya ; waktu mudamu sebelum dalang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu, waktu senggangmu sebelum datang waktu sibukmu, dan waktu hidupmu sebelum datang kematianmu.” (H.R. Baihaqi dan Hakim)

“Sungguh beruntung orang – orang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya, dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang sia-sia.” (Q.S: al-Mu’minun ayat 1 – 3).

Ketiga, kegiatan yang lebih berguna daripada di rumah. Apakah sekolah tau kegiatan di rumah para remaja? Tidak. Sekali lagi alasan yang tidak logis. Pemerintah tidak tahu para remaja yang senang berolahraga pada sore hari. Itu berguna. Pemerintah tidak tahu bahwa banyak remaja yang membantu orang tua untuk bekerja setelah sekolah. Itu lebih sangat berguna. Dan pemerintah tidak tahu bahwa tidak sedikit para remaja yang menuntun pendalaman agama disaat sesudah sekolah. Bahkan kegiatan ini lebih sangat bermanfaat untuk kehidupan di dunia dan akhirat.

.”Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia ia memuliakan tamunya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata benar atau diam.” (HR Bukhari dan Muslim).

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 21 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Remaja

Tagged with , ,

Remaja dan Peraturan Pemerintah I   Leave a comment


Kita saat ini berbicara mengenai remaja kembali. Remaja saat ini adalah remaja yang cerdas dan kritis terhadap berbagai hal (hanya sebagian saja). Remaja saat ini sangat produktif dalam menghadapi suatu masalah. Namun topik pembicaraan kali ini bukan mengenai kemampuan berfikir kritis maupun kemampuan produktifitasnya dalam mengembangkan ilmu, melainkan topik yang kami berikan adalah mengenai kesibukan remaja sehari-hari.

Perlu kita ketahui bahwa, remaja saat ini sangat disibukkan oleh hal-hal duniawi saja. Mereka mememntingkat akademik mapun non-akademik yang berhubungan dengan sekolah tingkat smp-sma. Disinilah peran remaja yang sangat diperlukan bagi suatu negara.

Kita kaji kembali bahwa kegiatan sekolah para remaja di mulai pada pukul 07.00 WIB. Satu jam sebelumnya para remaja menyibukkan diri kepada hal yang kurang penting. Dari data yang kami punya [ar-raahman.media] sekitar 80% remaja di Indonesia pada saat itu sedang mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah. Menyiapkan buku, persiapan baju dan kendaraan untuk berangkat ke sekolah. Waktu ini sangatlah kurang efektif. Apa gunanya kita mempersiapkan diri sebelum tidur. Jadi kalau telat bangun tidak grusah-grusuh untuk berangkat ke sekolah.

Telat bangun? Berarti juga telat untuk sholat subuh dong? Betul sekali. Rata-rata remaja kalangan smp-sma bangun tidur pada pukul 05.30. Secara nalar, berarti mereka tidak melaksanakan sholat subuh di rumah. Na’uzubillah. Kenapa bisa bangun kesiangan? Dari segala sumber yang kami dapat, Remaja tidur rata-rata jam 10.30 WIB. Waktu ini pun juga tidak digunakan untuk hal yang bermanfaat. Bisa saja kita melakukan sholat tahajut di pertengahan malam. Atau setidaknya kita berdzikir kepada Allah swt untuk menambah pahala.

Demi waktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling nasehat-menasehati dalam menatapi kebenaran dan nasehat-menasehati dalam menetapi kesabaran” [Q.S. AI Ashr: (103): 1-3].

Kembali ke masalah waktu, lalu jika bangun pada pukul 05.30 WIB, berarti mereka tidak meluangkan waktunya untuk mengaji (membaca alquran)? Disinilah letak ketidak efektifan waktu bagi remaja. Seharusnya mereka jangan terlalu mementingkan sekolah saja. Tapi lebih memprioritaskan kepada hal-hal yang berhubungan dengan akhirat.

07.00 WIB. Waktu dimana para remaja menuntun ilmu demi kelangsungan hidup mereka nantinya. Pemerintah seharusnya mengurangi jam kepada berbagai tingkat sekolah, agar pulang sekolah tidak lebih dari jam 12.00 WIB. Ini dikarenakan karena remaja juga butuh tidur, butuh istirahat, butuh makan. Bagaimana jika sholat, istirahat dan makan di sekolah? Inilah metode pemerintah yang salah kaprah. Pemerintah memberlakukan aturan baru untuk mencerdaskan remaja dengan pulang pada pukul 15.00 Dan ada waktu tidur sebelum maghrib.

Kita review kembali. Otak kita akan bekerja secara maksimal pada saat pagi hari. Di siang hari otak kita merasa lelah jadi diperlukan waktu untuk istirahat di siang hari agar nanti malam otak kita kembali fresh dengan mudah. Jika sholat dzuhur disekolah, apakah kita tahu celananya najis atau tidak? Sekali lagi kami katakan, ini metode yang salah kaprah. Pulang jam 15.00 WIB. Kita masih ada banyak kegiatan yang lebih bermanfaat. Seperti olahraga, datang ke tempat bimbingan belajar, lebih-lebih kalau kita ada belajar mengaji di TPQ setempat. Lebih bermanfaat lagi.

hadits qudsi, “Pada setiap fajar ada dua malaikat yang berseru-seru: “Wahai anak Adam aku adalah hari yang baru, dan aku datang untuk menyaksikan amalan kamu. Oleh sebab itu manfaatkanlah aku sebaik-baiknya. Karena aku tidak kembali lagi sehingga hari pengadilan”.

(H.R. Turmudzi).

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 21 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Remaja

Tagged with , ,

Keutamaan Sholat di Waktu Dhuha   Leave a comment


Kali ini kita akan membahas tentang  sholat dhuha yang kita teliti di berbagai sekolah di sekolah yang telah kita temui. Untuk pengertian dan definisi dari sholat dhuha sendiri akan kita jelaskan di kesempatan lain.

Didalam Surah Adh-Dhuha Allah swt bersumpah dengan waktu dhuha dan waktu malam: “Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi.” (QS. 93:1-2)

Kami pernah mengunjungi sekolah di suatu kota provinsi jawa timur. Disini kami bersekolah untuk menuntun ilmu. Di waktu istirahat telah tiba, kami biasanya senang melakukan ibadah sholat dhuha bersama-sama. Namun alangkah tragisnya setelah tiba di masjid Al-Hikmah, kita tidak sedikit sekali menemukan para remaja yang beribah sholat dhuha kepada Allah swt.

“Shalat dhuha itu (shalatul awwabin) shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).

Dalam pengertian lain, sholat dhuha memang tidak diwajibkan untuk umat Islam. Namun alangkah baiknya jika kita beribadah kepada Allah swt dengan sungguh toh sholat dhuha juga mempunyai banyak manfaat demi kelangsunga hidup kita.

“Setiap pagi setiap persendian salah seorang diantara kalian harus (membayar) sadhaqah; maka setiap tasbih adalah sadhaqah, setiap tahmid adalah sadhaqah, setiap tahlil adalah sadhaqah, setiap takbir adalah sadhaqah, amar ma’ruf adalah sadhaqah, mencegah kemungkaran adalah sadhaqah, tetapi dua raka’at dhuha sudah mencukupi semua hal tersebut” (HR Muslim).

Di era yang sangat sibuk ini khususnya para remaja enggan kepada hal-hal yang bersifat mementingkan ibadah kepada Allah swt. Bukannya kita mendapatkan suatu pahala dan hikmah yang sangat banyak andaikan kita melakukan suatu hal yang lebih berguna di dunia ini?

“Kekasihku Rasulullah saw telah berwasiat kepadaku dengan puasa tiga hari setiap bulan, dua raka’at dhuha dan witir sebelum tidur” (Bukhari, Muslim, Abu Dawud).

Kebanyakan pada waktu istirahat telah tiba, para perempuan-perempuan sedang asyiknya ngobrol tanpa tujuan dan tidak diselingin dengan topik yang mengarah kepada suatu hal berkaitan dengan masalah di dunia Islam saat ini. Disinilah Islam mulai rusak karena ulah para remajanya sendiri. Sedangkan mereka hanya mengandalkan perut dan otak saja sebagai fasilitas untuk hidup di dunia ini.

“Dari Abu Huraerah ridliyallhu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda : Pada tiap-tiap persendian itu ada shadaqahnya, setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah (bacaanya : SUBHANALLAH, ALHAMDULILLAH, LAA ILAHA ILLALLAHU, ALLHU AKBAR), setiap amar ma’ruf nahyil munkar itu shadaqah. Dan cukuplah memadai semua itu dengan memperkuat/melakukan dua rakaat shalat dhuha” (Riwayat Muslim – Dalilil Falihin Juz III, hal 627).

Mungkin hanya ini yang dapat kita bicarakan di waktu ini. Semoga wacana kami akan menjadikan kita lebih instropeksi diri dalam hidup di dunia ini. Wassalamu’alaikum wr wb.

Doa setelah menunaikan sholat dhuha yang diajarkan Rasulullah SAW : “Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha (milik) Mu, kecantikan ialah kencantikan (milik) Mu, keindahan itu keindahan (milik) Mu, kekuatan itu kekuatan (milik) Mu, kekuasaan itu kekuasaan (milik) Mu, dan perlindungan itu perlindungan Mu. Ya Allah, jika rizqiku masih diatas langit, turunkanlah, dan jika ada di didalam bumi, keluarkanlah, jika sukar, mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba Mu yang shaleh”.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 21 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Islam

Tagged with , ,

Hujan Senantiasa Membasahi Negeri Ini   Leave a comment


Mendung mulai tiba. Sinar matahari pun mulai redup karena dibentengi oleh awan-awan kesejukan di tiap-tiap hari. Subhanallah. Allah swt ternyata selalu menyayangi hamba-hambanya yang salih. Allah swt mencintai suatu bangsa yang mayoritas berpenduduk Islam. Allah swt mencintai negeri ini dengan penuh rakhmat yang tak akan terhitung banyaknya.

Dari dia Radliyallaahu ‘anhu bahwa dia berkata: Kami bersama Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam pernah kehujanan, lalu beliau membuka bajunya sehingga badan beliau terkena hujan. Beliau bersabda: “Sesungguhnya hujan ini baru datang dari Tuhannya.” Riwayat Muslim.

Hujan selalu turun setiap harinya. Dibumi Indonesia. Kalau pun daerah khatulistiwa itu sudah merupakan hal yang biasa setiap hari. Namun bagi wilayah yang memang bergantung pada hujan musiman ini merupakan hal yang menakjubkan. Allah swt menunjukkan keajaibannya dari peristiwa hujan ini. Padahal menurut teori, sampai saat ini seharusnya belum waktunya datang musim penghujan.

Dari Sa’ad Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam berdoa sewaktu memohon hujan: “Ya Allah ratakanlah bagi kami awan yang tebal, berhalilintar, yang deras, berkilat, yang menghujani kami dengan rintik-rintik, butir-butir kecil yang banyak siramannya, wahai Dzat yang Maha Agung dan Mulia.” Riwayat Abu Awanah dalam kitab shahihnya.

Para anak-anak bermain hujan-hujan dengan gembira. Para petani senang karena tidak memerlukan biaya untuk menyirami tanaman-tanaman mereka. Dan di daerah-daerah yang tandus akan ditumbuhi oleh tumbuhan-tumbuhan Allah yang senantiasa memberikan kesejukan. Isu global warming tak berlaku. Kita kembali kepada yang menciptakan dunia ini. Janganlah percaya pada prediksi orang-orang kafir di negara barat sana. Mereka hanya membuat kita panik. Allah swt lah yang tahu kapan suatu bencana akan tiba.

Dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bila melihat hujan, beliau berdoa: “Ya Allah curahkanlah hujan yang bermanfaat.” Dikeluarkan oleh Bukhari-Muslim.

Kami pada tanggal 19 / 09 / 2010 melakukan mudik balik dari Yogyakarta ke wilayah jawa timur tepatnya di kota Probolinggo. Sepanjang perjalanan kami, kami ditemani oleh hujan-hujan pembawa berkah. Waktu jam 15.00 WIB yang seharusnya agak panas berubah menjadi sejuk. Kesejukan oleh hujan yang turun ini membuat semua penumpang bis AA (Akas Asri) ingin beristirahat di dalam bis. Dan kami ucapkan subhanallah. Allah swt Maha Pemberi Kasih Sayang kepada para hamba-hambanya.

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Ya Allah, jadikanlah hujan ini untuk sekeliling kami dan tidak membahayakan kami. Ya Allah, jadikanlah air hujan ini merata menuju perbukitan, lembah-lembah dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan. (HR. al-Bukhari, 933, dan Muslim, no. 897)

Dari sinilah kita tahu bahwa, kita jangan terlalu yakin pada para pendapat orang-orang yang pintar (kecuali para alim ulama). Disini kita diuji apakah kita benar-benar sungguh beriman kepada Allah swt atau tidak. Marilah kita koreksi diri kita masing-masing. Semoga kita tidak termasuk ke dalam orang-orang yang sesat. Dan sekali lagi kami ucapkan, rakhmat Allah swt tidak akan bisa dihitung oleh hamba-hamba-Nya. Wassalamu’alaikum wr wb.

Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Kahfi : 45)

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 21 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Fakta, Hak Cipta

Tagged with , ,

Saling Menyapa Walau Tak Kenal   Leave a comment


Saling menyapa adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim untuk mempererat tali persaudaraan supya tidak terjadi pertentangan dan kerusuhan. Menyapa merupakan suatu amal yang sangat murah diberikan kepada seseorang namun bernilai sangat tinggi.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan Ad-Dailamy, Rasulullah SAW bersabda:

”Sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu banyak: tasbih, tahmid, takbir, tahlil (dzikir), amar ma’ruf nahyi munkar, menyingkirkan penghalang (duri, batu) dari jalan, menolong orang, sampai senyum kepada saudara pun adalah sedekah.”

Menyapa merupakan suatu sedekah untuk berbagai golongan dari berbagai kelas sosial maupun berbagai golongan dari derajat keimanannya di mata Allah swt. Walau pun tidak mengenal satu sama lain, menyapa merupakan suatu momok yang di gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Aisyah Radliyallahu’anha mengungkapkan, ”Adalah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam ketika bersama istri-istrinya merupakan seorang suami yang paling luwes dan semulia-mulia manusia yang dipenuhi dengan gelak tawa dan senyum simpul.” (Hadits Riwayat Ibnu Asakir)

Pernah suatu saat saya singgah di sebuah warung kecil di jalan cokro aminoto di daerah probolinggo. Saya menikmati segelas susu jahe dengan ayah saya (Luqman). Saya saat itu diberitahu oleh ayah saya bagaimana cara kita mempererat tali persaudaraan antar sesama muslim.

“Sudah selesai pak” ayah saya menyapa kepada orang tak dikenal.

“Alhamdulillah sudah selesai” sahut orang tersebut. Lalu saat mau pulang,

“MasyaAllah, dari mana pak?” kata orang tadi.

“:Ini lagi minum susu-jahe bersama anak saya”

“Ohh,,, ya sudah pak mari”

“Mari..”

Disinilah saya mengerti bahwa betapa pentingnya saling menyapa dengan orang lain. Walau pun kita tidak mengenal, namun orang yang kita sapa akan terasa senang hatinya.

Disinilah letak kedamaian umat Islam. Dengan hanya berdekah dengan saling menyapa, kita sudah mendapatkan pahala yang banyak dari Allah swt. Janganlah kita memasang muka suram saat berpapasan dengan orang lain. Alangkah baiknya jika kita memberikan sapaan kepada orang tersebut agar mereka merasa dihargai dan senang hatinya.

Semoga dari pengalaman saya ini, kita bisa mengambil hikmahnya. Bahwa tidak dengan harta saja kita bersedekah. Namun dengan saling menyapa saja, kita sudah mendapat berkah dari Allah swt. Amien. Wassalamu’alikum wr wb.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 21 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Gaya Hidup, Hak Cipta

Tagged with , ,

Orang Yang Paling Kuat Adalah Orang Sabar   Leave a comment


Sabar adalah hal yang terpuji. Dari kesabaran kita dapat menempuh hidup ini dengan kebahagiaan. Bagaimana tidak? Sabar sendiri merupakan kunci suatu keberhasilan. Sabar yaitu menumbuhkan rasa tenang demi mencapai suatu kesuksesan. Sabar juga merupakan suatu sifat yang telah ditakdirkan kepada manusia supaya mempunyai rasa / jiwa sosial kepada masyarakat.

Seseorang yang sabar akan mendapatkan pahala surga. Dalam sebuah hadits digambarkan; Dari Anas bin Malik ra berkata, bahwa aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah berfirman, “Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian diabersabar, maka aku gantikan surga baginya.” (HR. Bukhari)

Pemuda itu merasa bahwa dirinya sudah tak berguna lagi. Hanya ada rasa penyesalan yang terlalu amat banyak karena pada masa hidupnya digunakan untuk hal-hal yang tak berguna. Bersenda gurau, bersenang-senang, dan gengsi. Dia bermimpi bahwa hidupnya tinggal sedikit lagi. Dari mimpi inilah di kembali bangkit kepada yang lebih baik. Banyak sekali cobaan deraan dan rintangan yang harus dia tempuh. Namun saat dia akan berputus asa, dia ingat akan mimpinya. Oleh sebab itu dia berusaha sekuat tenaga untuk menjadikan masa sebelum kematiannya menjadi suatu kebahagiaan. 11 Tahun pemuda itu hidup dalam kesederhanaan. Tapi pemuda ini masih belum mempunyai istri karena semua orang tahu latar belakang dia sejak dulu. Dia tetap sabar dalam menghadapi cobaan.

Rasulullah SAW pernah menggambarkan dalam sebuah hadits; Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, namun orang yang kuat adalah orang yang memiliki jiwanya ketika marah.” (HR. Bukhari)

Dia berdoa kepada suatu Dzat Yang Maha Agung. “Ya Allah, sekali pun Engkau mencabut nyawaku detik ini tidak apa-apa. Hamba penuh dosa sehingga hamba hidup dalam kesengsaraan sampai saat ini. Hamba rela nyawa hamba Engkau ambil. Tapi jadikan masa lalu itu sudah terhapus dengan sendirinya”

Rasulullah SAW menggambarkan dalam sebuah haditsnya; Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullan SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut.” (HR. Bukhari & Muslim)

Akhirnya pemuda itu meninggal saat itu juga. Dan pemuda itu tersenyum disaat wafatnya. Orang-orang yang menghinanya kaget bukan ke palang. Ternyata pemuda itu benar-benar telah sadar. Padahal 11 tahun dia dihina, difitnah, didustakan.

Rasulullah SAW mengatakan; Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah salah seorang diantara kalian mengangan-angankan datangnya kematian karena musibah yang menimpanya. Dan sekiranya ia memang harus mengharapkannya, hendaklah ia berdoa, ‘Ya Allah, teruskanlah hidupku ini sekiranya hidup itu lebih baik unttukku. Dan wafatkanlah aku, sekiranya itu lebih baik bagiku.” (HR. Bukhari Muslim)

Dari cerita ini kita bisa menyimpulkan bahwa, bagaimana makna kesabaran sesungguhnya. Sabar itu memang agak menyakitkan. Tapi di balik kesabaran itu ada Allah swt. Dzat Yang Maha Agung. Dzat Yang Maha Adil. Dzat Yang Maha Mengampuni. Bagaimana tidak? Dengan kesabaran kita diberi keberhasilan. Dengan kesabaran kita diberi ke suksesan. Dan dengan kesabaran pula kita diberi pahala yang berlipat dari Allah swt. Tiap-tiap detik pahala itu akan selalu mengalir. Percikan airnya akan menyiram api-api dosa yang telah kita lakukan.

Rasulullah SAW pernah menggambarkan: “…barang siapa yang mensabar-sabarkan diri (berusaha untuk sabar), maka Allah akan menjadikannya seorang yang sabar…” (HR. Bukhari)

Semoga semua ini bermanfaat bagi kita semua. Bagaimana kita menanggapi sifat sabar dari Pemuda tersebut. Bagaimana keadilan yang Allah swt berikan kepadanya. Sepatutnya kita meneladani sifat-sifat Allah swt. Supaya kita termasuk orang-orang penghuni Arsy. Wassalamu’alaikum wr wb.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 21 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Gaya Hidup, Hak Cipta

Tagged with , ,

Kunci Hidup Adalah Ikhlas   Leave a comment


Ikhlas. Ikhlas merupakan suatu sifat yang sangatlah mulia. Definisi dari sifat ikhlas merupakan suatu sifat yang rela berkorban demi siapa pun dan apa pun sebagai bukti rasa syukur kepada Allah swt. Sifat Ikhlas sendiri adalah sifat Rasulullah saw, oleh karena itu, sudah seharunya kita meneladani sekaligus mengaplikasikan sifat ikhlas kita demi terjalinnya suatu hubungan harmonis antar sesama umat Islam.

قُلْ اِنّيْۤ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ اللهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدّيْنَ. وَ اُمِرْتُ ِلاَنْ اَكُوْنَ اَوَّلَ الْمُسْلِمِيْنَ.

Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri”. [QS. Az-Zumar : 11-12]

Ada suatu cerita pada zaman dahulu kala bahwa, pada suatu hari ada seseorang yang telah berada di akhirat dan dia masuk ke dalam neraka. Padahal dia pada masa hidupnya adalah orang yang taat beribadah kepada Allah swt.

Lalu dia bertanya kepada Allah swt “Wahai Dzat Yang Maha Agung, mengapa aku masuk ke dalam api neraka ini?”

Allah swt menjawab “Itu karena sifatmu sendiri”

“Sifat apa Ya Allah?”

“Engkau tidak ikhlas”

“Tetapi hamba adalah taat beribadah kepada-Mu ya Allah, hamba sering memberi kepada orang-orang miskin dan hamba sahaya. Masihkah Engkau merelakan aku disini?”

“Tidak ada gunanya ibadahmu kepadaku. Karena kamu tidak ikhlas”

عَنْ عُمَرَ بْنِ اْلخَطَّابِ رض. قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّمَا اْلاَعْمَالُ بِالنّيَّاتِ وَ اِنَّمَا لِكُلّ امْرِئٍ مَّا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ اِلَى اللهِ وَ رَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ اِلىَ اللهِ وَ رَسُوْلِهِ. وَ مَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ اِلىَ دُنْيَا يُصِيْبُهَا اَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ اِلىَ مَا هَاجَرَ اِلَيْهَا. البخارى و مـسلم

Dari Umar bin Khaththab RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sah atau tidaknya suatu amal tergantung pada niat. Dan sesungguhnya setiap orang akan diberi balasan menurut niatnya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena thaat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan diberi balasan hijrahnya karena thaat kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena menginginkan keuntungan dunia yang akan didapatnya atau karena menginginkan wanita yang dia akan mengawininya, maka hijrahnya itu akan diberi balasan menurut niatnya dia berhijrah itu”. [HR. Bukhari dan Muslim]

Dari cerita diatas bisa kita petik hikmahnya bahwa, sifat ikhlas sangatlah diagungkan oleh Allah swt. Tanpa Ikhlas, semua yang kita lakukan demi kebaikan adalah sia-sia. Tanpa sifat ikhlas amal ibadah kita yang senantiasa kita kerjakan tidak akan ada gunanya. Dan tanpa ikhlas pula kita akan masuk ke dalam api neraka yang telah di persiapkan oleh Allah swt. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita mempunyai sifat ikhlas dari mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari kita.

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ. مسلم

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu”. [HR. Muslim]

Demikian wacana kali ini, semoga apa yang ada di artikel ini menjadi bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah swt senantiasa membimbingkan kita ke jalan yang benar. Dan do’a Rasulullah saw akan selalu menyertai orang-orang yang beriman. Amien. Wassalamu’alaikum wr wb

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .

[رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]

Arti Hadits / ترجمة الحديث :

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 21 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Gaya Hidup, Hak Cipta

Tagged with , ,