Archive for the ‘Gaya Hidup’ Category

Urgensi Mengenai Kemarahan Dalam Islam   Leave a comment


Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang apa sebenarnya marah itu? Baiklah langsung to the point aja. Ketahuilah bahwa ada orang-orang yang mempunyai tingkat kemarahan yang rendah karena diselimuti oleh kesabaran dalam hatinya, ada juga orang yang cepat marahnya dan cepat untuk meredakan kemarahannya tersebut dan ada juga orang yang pemarah dengan lama sehingga menimbulkan dendam di hatinya.

 

Bicaralah tentang marah sekarang kita membicarakan tetang kebaikan dan kesabaran. Pada golongan umat Islam saat ini ada orang-orang yang senang melakukan kebaikan dalam ibadah dan rajin untuk memohon ampunan dari Allah, dan ada orang-orang yang tidak gemar melakukan kebaikan dan beribadah namun dia selalu meminta-minta kepada Allah swt dan yang terakhir ada orang-orang yang tidak pernah melakukan ibadah dan tidak pula melakukan permohonan kepada Allah swt.

 

Urgensi mengenai kemarahan seseorang tercantum dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah ra yang diriwayatkan oleh Mutafaq’alaih yang berbunyi:

“Orang yang kuat itu bukan dengan bantingan namun orang yang kuat adalah orang yang menguasai jiwanya ketika marah”

 

Di dalam hadits ini kita tentu mengetahui bahwa kemarahan itu pasti ada pada anak-cucu Adam. Sampai-sampai menjadikan mata merah dan urat-urat leher menjadi keluar, Dan Allah swt memberikan acuan jika kita marah maka hendaklah kita berdiam diri di tempat itu sehingga kemarahan itu cepat reda.

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

 

Lihat diary dan artikel hanya dari arraahmanmedia.wordpress.com

 

Posted 24 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Gaya Hidup, umum

Saling Menyapa Walau Tak Kenal   Leave a comment


Saling menyapa adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim untuk mempererat tali persaudaraan supya tidak terjadi pertentangan dan kerusuhan. Menyapa merupakan suatu amal yang sangat murah diberikan kepada seseorang namun bernilai sangat tinggi.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan Ad-Dailamy, Rasulullah SAW bersabda:

”Sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu banyak: tasbih, tahmid, takbir, tahlil (dzikir), amar ma’ruf nahyi munkar, menyingkirkan penghalang (duri, batu) dari jalan, menolong orang, sampai senyum kepada saudara pun adalah sedekah.”

Menyapa merupakan suatu sedekah untuk berbagai golongan dari berbagai kelas sosial maupun berbagai golongan dari derajat keimanannya di mata Allah swt. Walau pun tidak mengenal satu sama lain, menyapa merupakan suatu momok yang di gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Aisyah Radliyallahu’anha mengungkapkan, ”Adalah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam ketika bersama istri-istrinya merupakan seorang suami yang paling luwes dan semulia-mulia manusia yang dipenuhi dengan gelak tawa dan senyum simpul.” (Hadits Riwayat Ibnu Asakir)

Pernah suatu saat saya singgah di sebuah warung kecil di jalan cokro aminoto di daerah probolinggo. Saya menikmati segelas susu jahe dengan ayah saya (Luqman). Saya saat itu diberitahu oleh ayah saya bagaimana cara kita mempererat tali persaudaraan antar sesama muslim.

“Sudah selesai pak” ayah saya menyapa kepada orang tak dikenal.

“Alhamdulillah sudah selesai” sahut orang tersebut. Lalu saat mau pulang,

“MasyaAllah, dari mana pak?” kata orang tadi.

“:Ini lagi minum susu-jahe bersama anak saya”

“Ohh,,, ya sudah pak mari”

“Mari..”

Disinilah saya mengerti bahwa betapa pentingnya saling menyapa dengan orang lain. Walau pun kita tidak mengenal, namun orang yang kita sapa akan terasa senang hatinya.

Disinilah letak kedamaian umat Islam. Dengan hanya berdekah dengan saling menyapa, kita sudah mendapatkan pahala yang banyak dari Allah swt. Janganlah kita memasang muka suram saat berpapasan dengan orang lain. Alangkah baiknya jika kita memberikan sapaan kepada orang tersebut agar mereka merasa dihargai dan senang hatinya.

Semoga dari pengalaman saya ini, kita bisa mengambil hikmahnya. Bahwa tidak dengan harta saja kita bersedekah. Namun dengan saling menyapa saja, kita sudah mendapat berkah dari Allah swt. Amien. Wassalamu’alikum wr wb.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 21 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Gaya Hidup, Hak Cipta

Tagged with , ,

Orang Yang Paling Kuat Adalah Orang Sabar   Leave a comment


Sabar adalah hal yang terpuji. Dari kesabaran kita dapat menempuh hidup ini dengan kebahagiaan. Bagaimana tidak? Sabar sendiri merupakan kunci suatu keberhasilan. Sabar yaitu menumbuhkan rasa tenang demi mencapai suatu kesuksesan. Sabar juga merupakan suatu sifat yang telah ditakdirkan kepada manusia supaya mempunyai rasa / jiwa sosial kepada masyarakat.

Seseorang yang sabar akan mendapatkan pahala surga. Dalam sebuah hadits digambarkan; Dari Anas bin Malik ra berkata, bahwa aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah berfirman, “Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian diabersabar, maka aku gantikan surga baginya.” (HR. Bukhari)

Pemuda itu merasa bahwa dirinya sudah tak berguna lagi. Hanya ada rasa penyesalan yang terlalu amat banyak karena pada masa hidupnya digunakan untuk hal-hal yang tak berguna. Bersenda gurau, bersenang-senang, dan gengsi. Dia bermimpi bahwa hidupnya tinggal sedikit lagi. Dari mimpi inilah di kembali bangkit kepada yang lebih baik. Banyak sekali cobaan deraan dan rintangan yang harus dia tempuh. Namun saat dia akan berputus asa, dia ingat akan mimpinya. Oleh sebab itu dia berusaha sekuat tenaga untuk menjadikan masa sebelum kematiannya menjadi suatu kebahagiaan. 11 Tahun pemuda itu hidup dalam kesederhanaan. Tapi pemuda ini masih belum mempunyai istri karena semua orang tahu latar belakang dia sejak dulu. Dia tetap sabar dalam menghadapi cobaan.

Rasulullah SAW pernah menggambarkan dalam sebuah hadits; Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, namun orang yang kuat adalah orang yang memiliki jiwanya ketika marah.” (HR. Bukhari)

Dia berdoa kepada suatu Dzat Yang Maha Agung. “Ya Allah, sekali pun Engkau mencabut nyawaku detik ini tidak apa-apa. Hamba penuh dosa sehingga hamba hidup dalam kesengsaraan sampai saat ini. Hamba rela nyawa hamba Engkau ambil. Tapi jadikan masa lalu itu sudah terhapus dengan sendirinya”

Rasulullah SAW menggambarkan dalam sebuah haditsnya; Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullan SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut.” (HR. Bukhari & Muslim)

Akhirnya pemuda itu meninggal saat itu juga. Dan pemuda itu tersenyum disaat wafatnya. Orang-orang yang menghinanya kaget bukan ke palang. Ternyata pemuda itu benar-benar telah sadar. Padahal 11 tahun dia dihina, difitnah, didustakan.

Rasulullah SAW mengatakan; Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah salah seorang diantara kalian mengangan-angankan datangnya kematian karena musibah yang menimpanya. Dan sekiranya ia memang harus mengharapkannya, hendaklah ia berdoa, ‘Ya Allah, teruskanlah hidupku ini sekiranya hidup itu lebih baik unttukku. Dan wafatkanlah aku, sekiranya itu lebih baik bagiku.” (HR. Bukhari Muslim)

Dari cerita ini kita bisa menyimpulkan bahwa, bagaimana makna kesabaran sesungguhnya. Sabar itu memang agak menyakitkan. Tapi di balik kesabaran itu ada Allah swt. Dzat Yang Maha Agung. Dzat Yang Maha Adil. Dzat Yang Maha Mengampuni. Bagaimana tidak? Dengan kesabaran kita diberi keberhasilan. Dengan kesabaran kita diberi ke suksesan. Dan dengan kesabaran pula kita diberi pahala yang berlipat dari Allah swt. Tiap-tiap detik pahala itu akan selalu mengalir. Percikan airnya akan menyiram api-api dosa yang telah kita lakukan.

Rasulullah SAW pernah menggambarkan: “…barang siapa yang mensabar-sabarkan diri (berusaha untuk sabar), maka Allah akan menjadikannya seorang yang sabar…” (HR. Bukhari)

Semoga semua ini bermanfaat bagi kita semua. Bagaimana kita menanggapi sifat sabar dari Pemuda tersebut. Bagaimana keadilan yang Allah swt berikan kepadanya. Sepatutnya kita meneladani sifat-sifat Allah swt. Supaya kita termasuk orang-orang penghuni Arsy. Wassalamu’alaikum wr wb.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 21 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Gaya Hidup, Hak Cipta

Tagged with , ,

Kunci Hidup Adalah Ikhlas   Leave a comment


Ikhlas. Ikhlas merupakan suatu sifat yang sangatlah mulia. Definisi dari sifat ikhlas merupakan suatu sifat yang rela berkorban demi siapa pun dan apa pun sebagai bukti rasa syukur kepada Allah swt. Sifat Ikhlas sendiri adalah sifat Rasulullah saw, oleh karena itu, sudah seharunya kita meneladani sekaligus mengaplikasikan sifat ikhlas kita demi terjalinnya suatu hubungan harmonis antar sesama umat Islam.

قُلْ اِنّيْۤ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ اللهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدّيْنَ. وَ اُمِرْتُ ِلاَنْ اَكُوْنَ اَوَّلَ الْمُسْلِمِيْنَ.

Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri”. [QS. Az-Zumar : 11-12]

Ada suatu cerita pada zaman dahulu kala bahwa, pada suatu hari ada seseorang yang telah berada di akhirat dan dia masuk ke dalam neraka. Padahal dia pada masa hidupnya adalah orang yang taat beribadah kepada Allah swt.

Lalu dia bertanya kepada Allah swt “Wahai Dzat Yang Maha Agung, mengapa aku masuk ke dalam api neraka ini?”

Allah swt menjawab “Itu karena sifatmu sendiri”

“Sifat apa Ya Allah?”

“Engkau tidak ikhlas”

“Tetapi hamba adalah taat beribadah kepada-Mu ya Allah, hamba sering memberi kepada orang-orang miskin dan hamba sahaya. Masihkah Engkau merelakan aku disini?”

“Tidak ada gunanya ibadahmu kepadaku. Karena kamu tidak ikhlas”

عَنْ عُمَرَ بْنِ اْلخَطَّابِ رض. قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّمَا اْلاَعْمَالُ بِالنّيَّاتِ وَ اِنَّمَا لِكُلّ امْرِئٍ مَّا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ اِلَى اللهِ وَ رَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ اِلىَ اللهِ وَ رَسُوْلِهِ. وَ مَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ اِلىَ دُنْيَا يُصِيْبُهَا اَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ اِلىَ مَا هَاجَرَ اِلَيْهَا. البخارى و مـسلم

Dari Umar bin Khaththab RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sah atau tidaknya suatu amal tergantung pada niat. Dan sesungguhnya setiap orang akan diberi balasan menurut niatnya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena thaat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan diberi balasan hijrahnya karena thaat kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena menginginkan keuntungan dunia yang akan didapatnya atau karena menginginkan wanita yang dia akan mengawininya, maka hijrahnya itu akan diberi balasan menurut niatnya dia berhijrah itu”. [HR. Bukhari dan Muslim]

Dari cerita diatas bisa kita petik hikmahnya bahwa, sifat ikhlas sangatlah diagungkan oleh Allah swt. Tanpa Ikhlas, semua yang kita lakukan demi kebaikan adalah sia-sia. Tanpa sifat ikhlas amal ibadah kita yang senantiasa kita kerjakan tidak akan ada gunanya. Dan tanpa ikhlas pula kita akan masuk ke dalam api neraka yang telah di persiapkan oleh Allah swt. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita mempunyai sifat ikhlas dari mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari kita.

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ. مسلم

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu”. [HR. Muslim]

Demikian wacana kali ini, semoga apa yang ada di artikel ini menjadi bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah swt senantiasa membimbingkan kita ke jalan yang benar. Dan do’a Rasulullah saw akan selalu menyertai orang-orang yang beriman. Amien. Wassalamu’alaikum wr wb

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .

[رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]

Arti Hadits / ترجمة الحديث :

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 21 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Gaya Hidup, Hak Cipta

Tagged with , ,

Tertawalah Dan Ada Aturannya   Leave a comment


Tertawa merupakan suatu hal yang menyenangkan. Tertawa sendiri adalah anugrah dari Allah swt. Allah swt memberikan kepada kita tertawa agar hati kita terasa tenang dan nyaman. Oleh karena itu, tertawalah sebisa mungkin jika hatimu terasa gundah gulana. Sebagai pengobat rasa sedihmu. Tahukah kalian bahwa tertawa adalah sifat Allah swt? Allah swt akan tertawa gembira saat umat-umat Islam taat dan patuh kepada perintah Allah swt dan meninggalkan semua larangannya.

Allah telah menciptakan tertawa, sebagaimana firmanNya:
وَأَنه ُُهوَ أَضحكَ وَأَبكى
Dialah dzat Allah yang menciptakan tertawa dan menangis“.

Tertawa adalah sifat Allah, sebagaimana disebutkan di dalam hadits:
يَضْحَكُ اللهُ إِلَى رَجُلَيْنِ يَقْتُلُ أَحَدُهُمَا ْالآخَرَ يَدْخُلاَنِ الْجَنَّةَ,يُقَاِتلُ هذَا فِي سَبِيْلِ اللهِ فَيُقْـتَل, ثُمَّ يَتُوْبُ اللهُ عَلىَ اْلآخَرِ فَيُسَلِمَ فَيُقَاِتلَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَيَسْتَشْهِدَ
Allah tertawa terhadap dua orang, dimana salah satunya membunuh yang lain dan mereka berdua masuk surga. Yaitu seseorang berjihad dijalan Allah kemudian dia terbunuh padanya, lalu Allah menerima taubat orang yang membunuh tersebut setelah masuk Islam, kemudian ia berjihad dijalan Allah dan akhirnya mati sahid“.

Tapi perlu kita ingat juga bahwa tertawa secara berlebihan itu dilarang oleh Allah swt. Karena jika kita tertawa terlalu banyak, kita akan lupa kepada kewajiban kita kepada Allah swt. Tertawa secara terus-menerus juga merupakan sifat tercela yang dilarang bagi umat Islam. Jadi boleh tertawa asal jangan tertawa terlalu banyak. Karena nanti timbul fitnah dari orang lain lain bahwa kita adalah orang gila. Na’uzubillah.

Memperbanyak ketawa adalah sifat tercela sebagaimana sabda Nabi:
وَالَّذِي نَفْسِي ِبيَدِهِ لَوْتَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيْرًا
Demi Dzat yang diriku berada di tanganNya seandainya kalian mengetahui seperti apa yang aku ketahui, niscaya kalian pasti akan sedikit tertawa dan banyak menangis “.
Juga sabda Rasulullah:

لاَ تُكْثِرُوْا الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكَ تُمِْيتُ اْلقَلْبَ
Janganlah kalian banyak tertawa, sebab banyak tertawa menyebabkan hati menjadi mati“.

Para ulama memasukkan tertawa yang banyak tanpa sebab sebagai dosa kecil, sebagaimana sabda Nabi:
إِيَاكَ وَكَثْرَةَ الضَّحِكَ فَإِنَّهُ يُمِيْتُ اْلقَلْبَ
Berhati-hatilah dengan banyak tertawa sebab ia menyebabkan hati menjadi mati“.

Perlu diingat pula bahwa untuk menjadikan orang supaya tertawa itu harus jujur. Tidak boleh berbohong. Walau pun itu ditujukan untuk / agar para saudara-saudara kita merasa terhibur, tapi Rasulullah saw tidak memberikan ijin seperti itu. Bahkan Rasulullah saw juga senang bergurau tapi masih tetap saja selalu berhubungan dengan Islam. Allah swt pun melarang kita untuk berbohong walau pun menyenangkan orang lain (membuat tertawa).

Tidak diperbolehkan berbohong untuk ditertawakan oleh orang lain, hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah:
وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّث فَيَكْذِبَ لِيَضْحَكَ بِهِ اْلقَوْمُ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ
Celaka bagi orang yang berkata kemudian berbohong supaya orang-orang tertawa, maka celaka baginya, maka celaka baginya“.

Semoga ini semua menjadi pelajaran untuk kita bahwa tertawa itu boleh, Allah swt sendiri mempunyai sifat tertawa, Rasulullah sendiri suka tertawa tapi tidak berlebihan, dan harus kita ingat pula bahwa untuk membuat orang tertawa itu tidak boleh diselingi dengan kebohongan. Karena Allah swt tidak suka orang-orang yang pendusta. Wassalamu’alaikum wr wb.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 21 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Gaya Hidup, Hak Cipta

Tagged with

Keajaiban Dibalik Shadaqah   Leave a comment


Shadaqah yaitu suatu kegiatan yang dilandasi dengan perasaan ikhlas untuk memberi sesama orang lain dan diwajibkan bagi orang-orang yang mampu demi membersihkan harta kita jika terdapat harta kita yang kotor. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim di dunia yang mampu harus memberikan shadaqah kepada yang kurang mampu.

Pada kenyataannya, shadaqah adalah suatu kewajiban yang dilandasi dengan keikhlasan hati dan jiwa. Kewajiban ini jika hanya dilakukan tanpa rasa ikhlas, maka tidak akan mendapatkan apa-apa. Sebagai contoh, kami pernah memberi shadaqah (katakanlah amal) kepada para peminta bantuan di jalanan. Setiap hari kami memberikan uang jajan kita kepada si peminta bantuan (bukannya dia tidak mampu). Dan subhanallah, kami terjadi suatu keajaiban setiap kami memberikan shadaqah tersebut. Allah swt memberikan rezeki yang lebih dari apa yang kami keluarkan. Dan itu hanya di dapat dari shadaqah yang kami berikan.

Disinilah letak keajaiban shadaqah bagi kita. Oke, memaknai secara logis, shadaqah hanya akan memperkecikl hasil yang kita peroleh. Namun berbeda dengan Islam. Islam memberikan imbalan apa pun dan berupa apa pun kepada orang-orang yang melakukan kebaikan di dunia ini. Jadi, sudah selayaknya kita menolong sesama muslim agar saling membantu / meringankan beban hidup mereka.

Keajaiban-keajaiban shadaqah masih banyak lagi. Beberapa manfaat shadaqah yang kami petik sendiri yaitu:

  1. Gemar shadaqah adalah sebagai wujud pengindahan terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya;2. Gemar shadaqah menjadi bukti ia mendahulukan kecintaan Allah atas kecintaan terhdap harta

    3. Shadaqah adalah implementasi dari iman

    4. Gemar shadaqah adalah wujud syukur atas nikmat Allah karena sudah dikaruniai banyak harta.

    5. Gemar shadaqah bisa menyelamatkan dirinya dari tuntutan amanah harta kelak di akhirat

    6. Membudayakan akhlaq yang mulia dan perilaku yang shalih.

    7. Gemar shadaqah adalah untuk memberihkan diri dari dosa dan akhlaq yang tercela

    8. Mengurangi, meminimalisir, dan menghilangkan sifat iri, dengki, dan amarah

    9. Membaguskan dan menjaga harta yang sudah teranugerah kepada kita, sebagaimana hadits “Baguskanlah hartamu dengan menunaikan zakatnya”

    10. Shadaqah adalah obat bagi berbagai penyakit, berdasarkan hadits: “Obatilah penyakit-penyakit kalian dengan bershadaqah”.

    11. Berhias dengan sifat-sifat pemurah

    12. Menjadi sebab penolak bala bencana

    13. Sebagai sarana latihan untuk terbiasa berani berkorban untuk orang lain dan memberi kepada sesama

    14. Ia menjadi sebab untuk menolak berbagai malapetaka, berdasarkan hadits: “Bergegaslah untuk bershadaqah, sebab bala-bencana tidak bisa mengenainya”

    15. Ia menjadi sebab untuk mendapatkan kecintaan, sebab ia adalah wujud dari sikap santun, dan jiwa-jiwa manusia bisa digapai cintanya dengan sikap santun.

    16. Menjauhkan diri dari sifat bakhil dan rakus atau serakah.

    17. Keberuntungan dengan harapan dan cita-cita yang tergapai. Allah berfirman: “Dan barangsiapa yang selamat dari kekikiran dirinya, maka dialah orang-orang yang beruntung”

    18. Bisa menolak su’ul khatimah, berdasarkan hadits: “Sesungguhnya shadaqah bisa memadamkan amarah Rabb dan menolak su’ul khatimah ketika hendak meninggal”

    19. Orang yang bershadaqah ada dalam naungan Allah, berdasarkan hadits “Dan laki-laki yang bershadaqah, lalu ia menyembunyikan shadaqahnya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya”

    20. Keberuntungan dengan mendapatkan pujian Allah, sebab Allah memuji orang-orang yang bershadaqah

    21. Menjadi sebab kecintaan Allah, sebab orang yang bershadaqah telah berbuat santun kepada sesama, dan Allah cinta kepada orang-orang yang berbuat santun

    22. Selamatnya diri dari kufur nikmat

    23. Telah menyelesaikan hak-hak Allah dan hak-hak orang dhuafa

    24. Sebab turunnya rizqi dan pertolongan Allah, berdasarkan hadits: “Dan banyaklah bershadaqah kalian, baik sembunyi ataupun terang-terangan, maka kalian akan diberi rizqi, ditolong, dan dikaruniai.”

    25. Bisa memadamkan panasnya qubur bagi orang yang bershadaqah, sebagaimana hadits: “Sesungguhnya shadaqah, bagi orang yang bershadaqah, bisa memadamkan panasnya kubur.”

    26. Bisa menambah umur, berdasarkan hadits: “Sesungguhnya shadaqah bisa menambahkan umur”

    27. Keberuntungan karena bisa dekat dengan rahmat Allah, berdasarkan firman Allah: “Sesungguhnya rahmat Allah dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. Dan firman Allah: “dan rahmat-ku luasnya mencapai segala sesuatu, maka aku menuliskannya untuk orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang menunaikan zakatnya”

    28. Didoakan oleh para malaikat

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ نَاساً مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى   الله عليه وسلم قَالُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ بِاْلأُجُوْرِ يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ، وَتَصَدَّقُوْنَ بِفُضُوْلِ أَمْوَالِهِمْ قَالَ : أَوَ لَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا يَتَصَدَّقُوْنَ : إِنَّ لَكُمْ بِكُلِّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةً وَأَمْرٍ بِالْمَعْرُوْفِ صَدَقَةً وَنَهْيٍ عَن مُنْكَرٍ صَدَقَةً وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةً قَالُوا  : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيَأْتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ ؟ قَالَ : أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ وِزْرٌ ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ .

[رواه مسلم]

Dari Abu Dzar radhiallahuanhu : Sesungguhnya sejumlah orang dari shahabat Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam: “ Wahai Rasululullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala yang banyak, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka (sedang kami tidak dapat melakukannya). (Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam) bersabda : Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian jalan untuk bersedekah ? : Sesungguhnya setiap tashbih merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, amar ma’ruf nahi munkar merupakan sedekah dan setiap kemaluan kalian merupakan sedekah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah masakah dikatakan berpahala seseorang diantara kami yang menyalurkan syahwatnya ?, beliau bersabda : Bagaimana pendapat kalian seandainya hal tersebut disalurkan dijalan yang haram, bukankah baginya dosa ?, demikianlah halnya jika hal tersebut diletakkan pada jalan yang halal, maka baginya mendapatkan pahala.

(Riwayat Muslim)

Dari hadits ini kita bisa simpulkan bahwa setiap hari banyak sedekah yang kita lakukan dan itu membuat hidup kita terasa nyaman. Jadi, budayakan sifat sedekah setiap hari. Oke? Wassalamu’alaikum.

Hak Cipta

[Luqman Abdurraahman Shaleh]

hambaallah.luqman45@gmail.com

Posted 21 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Gaya Hidup, Hak Cipta

Tagged with