Seks bebas dan berbagai macam bentuk berzina saat ini kian marak. Bahkan pelajar SD pun sudah mengetahui apa yang dimaksud seks itu. Jika mulai SD saja sudah tau, bagaimana jika SMP? Sudah pasti mereka akan diiming-imingi oleh bayangan bagaimana mana rasanya perbuatan tersebut. Oleh karena itu saat ini kita akan membahas tentang perilaku seks di masyarakat.
Ketahuilah bahwa masuknya Internet di Indonesia merupakan bentuk penjajahan secara sembunyi-sembunyi oleh bangsa barat kepada negara kita. Disinilah awal mulanya Indonesia mengetahui seks dari berbagai kalangan. Pengaruh ini menimbulkan suatu tindakan negatif jika mereka salah menilai.
Kami sendiri pernah mengetahu fakta-fakta yang ada di sekitar kami. Teman sekelas kami yang berinisial BR setiap waktu senang memegang (sensor) kekasihnya. Dan bukanlah hal yang tabu. BR setiap waktu jika ada kesempatan selalu melakukan hal yang tidak terpuji tersebut. Bahkan banyak teman-teman kami yang melihatnya. Pernah kami menanyakan kepada seorang teman kami yang berinisial HI Bahwa dia (HI) selalu melakukan hubungan seks setiap ada kesempatan. Bahkan saya sudah menasehatinya namun tetap saja dia merasa keenakan. Na’uzubillah.
Disinilah awal mula kehancuran umat Islam. Mereka tidak mengetahui apa yang mereka perbuat. Karena mereka sudah tidak lagi dekat dengan Allah swt. Dimulai dari pacaran-bermesraan-ciuman-seks. Inilah alur kehidupan mereka saat ini. Bagaimana mau maju suatu bangsa jika wanitanya telah rusak?
Sekali lagi, semua tergantung pada niat kita masinhg-masing. Bagaimana kita berfikir secara luas bahwa ini merupakan bukti rendahnya umat Islam dalam menyikapi suatu kebudayaan barat. Bukannya dinilai, dan dikoreksi terlebih dahulu, malah langsung dipraktekkan dalm kehidupan sehari-hari.
Semoga apa yang kita ketahui menjadi pelajaran yang sangat berarti untuk kita. Kehidupan di dunia ini sangat banyak. Kita tidak mungkin melakukan semua hal. Memilih jalan yang lurus. Dan setiap pilihan kita akan dipertanggung jawabkan oleh Allah swt nanti. Wassalamu’alaikum.
Allah memerintahkan kaum laki-laki dan kaum perempuan untuk menahan pandangan, sebagaimana Firman Allah:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (30) وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada perempuan yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya.” (An Nuur: 30-31).
كُتِبَ عَلَى ابْنِيْ آدَمَ نَصِيْبُهُ مِنَ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا الَّنَظْرُ وَاْلأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاسْتِمَاعِ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوِيْ وَيَتَمَّنَي وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ.
“Setiap anak Adam pasti mendapat bagian dari zina yang tidak terelakkan, kedua mata berzina dan zinanya adalah memandang, kedua telinga berzina dan zinanya adalah mendengar, lisan berzina dan zinanya adalah berbicara, tangan berzina dan zinanya adalah memegang kaki berzina dan zinanya adalah berjalan dan hati yang menarik dan berangan-angan lalu kemaluan membenarkan atau mendustakan itu.” (Muttafaqun ‘alaih dan lafazh hadits dari riwayat Muslim).
Hak Cipta
[Luqman Abdurrahman Shaleh]