Publikasikan

Para pemimpin negara Islam seperti mempunyai iman yang kurang baik. Mengapa tidak? Saat Palestina gencar-gencarnya menumpas rakyat Palestina, seperti semuanya hanya memandang sebelah mata. Hanya memimpin daerah-daerahnya sendiri agar lebih maju dari negara lain.

Coba kita refleksi diri tentang prajurit hamas Palestina. Mereka bukanlah orang-orang yang mengemis agar di minta pertolongan. Mereka tidaklah orang-orang yang lapar karena tidak adanya impor makanan dari luar. Tapi mereka adalah orang-orang Islam yang berjuang demi keesaan Allah swt.

Allah swt telah menurunkan kepada mereka semangat jihad yang tinggi. Mereka rela mati syahid demi melindungi tanah suci Palestina. Tempat persinggahan Nabi Muhammad saw saat Isra’ Miraj. Tanah yang amat sangat subur. Dan dalam perbatasan itu dijaga oleh para malaikat-malaikat Allah swt.

Seharusnya para pemimpin negeri-negeri yang mayoritas muslim berusaha sekuat tenaga demi saudara-saudaranya yang sedang gundah. Mereka menunggu mati syahid. Kalau Israel boleh melanggar UUD PBB, kenapa kita tidak boleh? Kita harus menentang segala aturan yang ada. Kita adalah umat Islam. Mempunyai aturan sendiri. Tidak akan patuh pada orang-orang kafir.

Negara Indonesia, mengapa tidak mengirimkan 3000 pasukan ke Palestina? Tidak punya dana? Ingat. Harta itu punya Allah swt. Jika kita membelanjakan harta kita ke dalam hal kebaikan, insyaAllah semuanya akan kembali dengan sendirinya. Lebih-lebih Allah swt pasti memberikan balasan yang pantas bagi pengorbanan suatu bangsa,

Semoga para pemimpin bangsa yang Mayoritas muslim mendengar hal ini. Dan tersentuh hatinya untuk melakukan kebaikan demi menolongan saudara-saudara kita di Palestina. Wassalamu’alaikum wr wb.

Sesungguhnya akan ada sesudahku para pemimpin. Siapa saja yang membenarkan mereka di dalam kebohongan mereka dan membantu kezaliman mereka maka ia bukan golonganku dan aku pun bukan golongannya; ia tidak akan masuk menemaniku di telaga. Sebaliknya, siapa yang tidak membenarkan mereka di dalam kebohongan mereka dan tidak membantu kezaliman mereka, maka ia termasuk golonganku dan aku termasuk golonganny; ia akan masuk ke telaga bersamaku (HR an-Nasai, al-Baihaqi dan al-Hakim).

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Publikasikan

Pada kesempatan kali ini, kita akan membicarakan tentang para kiai-kiai yang bergaya hidup mewah. Topik ini kami bicarakan karena kami membicarakan pembicaraan dari [Mbah Suhadi] mengenai kiai-kiai yang bergaya hidup mewah.

Kita ketahui bahwa, kiai adalah sebutan bagi para alim ulama yang sudah / hampir sepenuhnya menguasai tentang informasi seputar dunia islam baik bersumber pada hadits maupun risalah al quran. Kiai-kiai ini kami lihat adalah kiai yang suka bergaya hidup mewah.

”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Al Israa’:37]

Mayoritas para kiai saat ini mementingkan popularitasnya demi memperjuangkan harta yang berlimpah. Pernah kiai ‘kerah sakti’ datang ke musholla nur syamsi di daerah probolinggo. Beliau di undang oleh Ta’mir Nur Syamsi supaya berdakwah dengan serius di kalangan yang mayoritas bukan orang-orang ras madura.

”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [Luqman:18]

Dakwah yang pertama kali memang sangat bagus. Namun lambat laun, dakwah tersebut dijadikan sebuah lelucon atau guyonan. Di dalam dakwah tersebut juga diselingin dengan kata-kata orang dewasa. Padahal di kalangan nur syamsi banyak sekali remaja-remaja santriwan-santriwatinya. Secara otomatis mereka terpengaruh kepada kiai tersebut.

Kami juga melihat bahwa, para kiai saat ini bergaya hidup mewah. Betapa tidak? Saat datang di tempat undangan, dikawal dengan mobil-mobil mewah. Ya walau pun termasuk kru, tidak pantas bagi kami seorang kiai bergaya hidup mewah.

Pernah disaat Ta’mir musholla merekam dakwah si kiai, tidak diperbolehkan.

“Katanya sih dia bukan artis. Makanya jangan terlalu sering ambil kamera” sahut Bapak Masdar selaku Pemimpin Ta’mir musholla Nur Syamsi.

”Tidaklah berguna baginya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” [Al Lahab:2]

Sebenarnya semua ini sudah diprediksi oleh Rasulullah saw jauh-jauh hari. Yang nantinya akan menjadikan umat Islam hancur karena ulah umat Islam sendiri. Demikian fakta yang kami ambil dilingkungan sekitar kita. Semoga mendatangkan faedah bagi kita semua. Amien.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman shaleh]