Archive for the ‘doa’ Tag

Do’a-Do’a Rasulullah saw   5 comments


Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam seorang yang banyak berdoa, memohon dan menunjukkan ketergantungan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Beliau sangat menyukai kalimat-kalimat yang ringkas namun sarat makna dan juga menyukai ucapan-ucapan doa.

Doa adalah ibadah yang sangat agung, yang tidak boleh dipalingkan kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Hakikat doa adalah menunjukkan ketergantungan kita kepada Alloh Subhanahu wa Ta’aladan berlepas diri dari daya dan upaya makhluk. Doa merupakan tanda Ubudiyah (penghambaan diri secara totalitas kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala). Doa juga merupakan lambang kelemahan manusia. Di dalam ibadah doa terkandung pujian terhadap Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Disamping itu terkandung juga sifat penyantun dan pemurah bagi AllohSubhanahu wa Ta’ala. Oleh sebab itu Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Doa itu adalah ibadah” (HR: Tirmidzi)

Di antara doa Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah, yang artinya: “Ya Alloh, tolonglah daku dalam menjalankan agama yang merupakan pelindung segala urusanku. Elokkanlah urusan duniaku yang merupakan tempat aku mencari kehidupan. Elokkanlah urusan akhiratku yang merupakan tempat aku kembali. Jadikanlah kehidupanku ini sebagai tambahan segala kebaikan bagiku dan jadikanlah kematianku sebagai ketenangan bagiku dari segala kejahatan.” (HR: Muslim)

Di antara doa beliau adalah, yang artinya: “Ya Alloh, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Ya Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, kejahatan setan dan bala tentaranya, atau aku melakukan kejahatan terhadap diriku atau yang aku tujukan kepada seorang muslim lain.” (HR: Abu Daud)

Demikian pula doa berikut ini: “Ya Alloh, cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal (supaya aku terhindar) dari yang haram, perkayalah aku dengan karunia-Mu (supaya aku tidak meminta) kepada selain-Mu.” (HR: At-Tirmidzi)

Di antara permohonan beliau kepada Alloh Subhannahu wa Ta’ala, yang artinya: “Ya Alloh, ampunilah dosaku, curahkanlah rahmat-Mu kepadaku dan temukanlah aku dengan teman yang tinggi derajatnya.” (Muttafaq ‘alaih)

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berdoa memohon kepada Rabb Subhanahu wa Ta’ala baik pada waktu lapang maupun pada saat sempit. Pada peperangan Badar, beliau berdoa kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala hingga jatuh selendang beliau dari kedua pundaknya, memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar menurunkan pertolongan bagi kaum muslimin dan menjatuhkan kekalahan atas kaum musyrikin. Beliau sering berdoa untuk dirinya sendiri, untuk keluarga dan ahli bait beliau, untuk sahabat-sahabat beliau bahkan untuk segenap kaum muslimin.

(Sumber Rujukan: Sehari Di Kediaman Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam, Asy-Syaikh Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim)

Disalin dari: Arsip Moslem Blogs dan sumber artikel dari Media Muslim Info

 

Artikel lain dari arraahmanmedia.wordpress.com


Posted 23 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Buletin

Tagged with ,

Matanya Dapat Melihat Karena Do’a Dari Ibunya   Leave a comment


Imam Abu ‘Abdillah, Muhammad bin Isma’il al-Bukhary dinilai sebagai Amirul Mukminin dalam hadits, tidak ada seorang ulama pun yang menentang pendapat ini.
Lalu apa nikmat Allah atas sejak ia masih kecil?

Imam al-Lalika`iy meriwayatkan di dalam kitabnya Syarh as-Sunnah dan Ghanjar di dalam kitabnya Taariikh Bukhaara mengisahkan sebagai berikut:
”Sejak kecil imam al-Bukhary kehilangan penglihatan pada kedua matanya alis buta. Suatu malam di dalam mimpi, ibunya melihat Nabi Allah, al-Khalil, Ibrahim AS yang berkata kepadanya, ‘Wahai wanita, Allah telah mengembalikan penglihatan anakmu karena begitu banyaknya kamu berdoa.”

Pada pagi harinya, ia melihat anaknya dan ternyata benar, Allah telah mengembalikan penglihatannya.

(SUMBER: asy-Syifa` Ba’da al-Maradl karya Ibrahim bin ‘Abdullah al-Hazimy sebagai yang dinukilnya dari kitab Hadyu as-Saary Fi Muqaddimah Shahih al-Buukhary karya al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalany)

Posted 19 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Kisah-Teladan

Tagged with , , ,

Do’aku Bagi Hamba-Mu   Leave a comment


Ya Allah, Engkau-lah yang menciptakan dunia ini dengan segala isinya, dan Engkau pula yang mengaturnya. Engkau pula yang menggenggam semua urusan dan mengetahui rahasia kejadian masa depan.

Ya Allah. Engkau-lah yang mempunyai petunjuk tentang segala hal. Dalam hal semua permasalahan yang kami hadapi, tunjukilah kami jalan yang benar, wahai Zat Yang Maha Menunjuki Jalan. Jalan yang dapat menyelesaikan masalah-masalah kami dengan sempurna, bukan jalan yang hanya melahirkan masalah baru. Jangan kembalikan kami ke dalam kesusahan ya Allah, setelah Engkau ringankan beban kami. Engkau Maha Mengetahui kemampuan kami.

Hadirlah ya Allah di tengah ketidakberdayaan kami. Hadirlah ya Allah di tengah lemahnya kami menghadapi problematika hidup dan kehidupan. Hadirlah ya Allah, di setiap episode kehidupan yang kami jalani. Jangan biarkan kami berjalan seperti orang buta yang berjalan di  dalam hutan kegelapan, sebab tidak ada cahaya dan hidayah dari-Mu.

Ya Allah, kami pasrahkan segala urusan dan peruntukkan nasib kami kepada-Mu ya Allah. Tidak ada yang mustahil bagi-Mu, tidak ada yang tidak mungkin di hadapan Kuasa-Mu, termasuk penyelesaian segala rupa masalah kami, dan jawaban atas setiap keinginan kami. Engkau-lah Allah Tuhan kami. Hidupkanlah ya Allah, hidupkan iman di dada kami, di kehidupan kami. Amien.(luqman/r-media)

Posted 14 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Do'aku

Tagged with ,

Mengapa Engkau Tidak Berdo’a Untuk Dirimu   Leave a comment


Ketika Sa’ad bin Abi Waqqash tiba di Makkah, ia dalam keadaan buta mata. Tetapi orang-orang berdatangan kepadanya untuk meminta didoakan. Sa’ad berdoa untuk kesembuhan berbagai penyakit. Beliau termasuk orang yang apabila berdoa dikabulkan Allah Ta’ala.

Pada suatu hari, Abdullah bin Saib berkata, “Ketika aku masih kecil, aku pernah dibawa kepada beliau. Aku memperkenalkan diri beliau pun mengenaliku. Ketika itu beliau berkata, ‘Apakah engkau orang yang mengajari bacaan al-Qur’an kepada penduduk Makkah?’ Aku menjawab, ‘Benar.’

Kemudian beliau menceritakan suatu kisah, hingga akhirnya aku bertanya kepada Sa’ad, ‘Wahai pamanku, engkau telah banyak mendoakan untuk kesembuhan orang, kenapa engkau tidak berdoa untuk dirimu, sehingga Allah menyembuhkan matamu?’

Sa’ad tersenyum sambil berkata, ‘Ketahuilah wahai anakku, bahwa ketentuan Allah Ta’ala yang berlaku atasku jauh lebih baik daripada penglihatanku’.” (Madarijus Salikin, 2/227.)

Dinukil oleh: Abu Thalhah Andri Abdul Halim, dari ‘99 Kisah Orang Shalih’

Posted 30 September 2010 by arraahmanmedia in Islami, Kisah-Kisah

Tagged with

Do’a Orang Teraniaya   Leave a comment


Suatu pagi seorang laki-laki pergi berburu untuk mendapatkan rezeki yang halal. Namun hingga sore, ia belum mendapat satu pun binatang buruan. Lalu ia berdoa dengan tulus:”Ya Allah, anak-anakku menunggu kelaparan di rumah, berilah aku seekor binatang buruan”. setelah doanya ia panjatkan, Allah memberikannya rezeki, jala yang dibawa pemburu itu mengenai seekor ikan yang sangat besar. Ia pun bersyukur kepada Allah. kemudian, beranjaklah ia pulang dengan hati riang.

Di tengah jalan, ia bertemu dengan kelompok orang dengan seorang raja yang hendak berburu. Raja heran dan takjub luar biasa begitu melihat ikan besar yang dibawa pemburu itu. Lalu, ia menyuruh pengawal untuk merampas ikan itu dari sang pemburu.

Tanpa susah payah, raja itupun mendapatkan ikan itu. dengan gembira, ia langsung pulang. Ketika sampai di istana, ia mengeluarkan dan membolak-balik ikan itu sambil tertawa ria. tiba-tiba ikan itu mengigit jarinya. akibatnya, badan sang raja panas dingin, sehingga malam itu sang raja tidak bisa tidur.

dengan rasa cemas, raja itupun memerintahkan agar seluruh dokter dihadirkan untuk mengobati sakitnya. semua dokter menyarankan agar jarinya itu dipotong untuk menghindari tersebarnya racun ke anggota badan lain. Raja pun menyetujui nasihat mereka. Namun setelah jarinya dipotong, ia tetap tidak dapat istirahat karena ternyata racun itu telah menyebar ke bagian tubuh lainnya,

Para dokter pun menyarankan agar pergelangan tangan raja dipotong dan raja pun menyetujuinya. Namun setelah pergelangan tangannya dipotong, tetap saja raja tidak dapat memejamkan matanya, bahkan rasa sakitnya makin bertambah. ia berteriak dan meringis dengan keras karena racun itu telah merasuk dan menyebar ke anggota tubuh lainnya.

Seluruh dokter akhirnya menyarankan agar tangan hingga siku raja dipotong. raja pun menyetujuinya. Setelah tangan hingga sikunya dipotong, sakit jasmaninya kini telah hilang, tetapi diri dan jiwanya tetap belum tenang. Semua dokter akhirnya menyarankan agar raja dibawa ke seorang dokter jiwa (ahli hikmah).

Dibawalah sang raja menemui seorang dokter jiwa. dan diceritakan seluruh kejadian seputar ikan yang ia rampas dari pemburu itu. Mendengar hal itu, ahli hikmah berkata, “Jiwa Tuan tetap tidak akan tenang selamanya sampai pemburu itu memaafkan dosa dan kesalahan yang telah Tuan perbuat.”

Kemudian raja itupun mencari pemburu itu.setelah didapatkan, raja menceritakan kejadian yang dialaminya. dan ia memohon agar si pemburu itu memaafkan semua kesalahannya. Si pemburu pun memaafkannya sambil berjabat tangan.

Sang raja penasaran ingin mengetahui apa yang dikatakan si pemburu ketika raja merampas ikannya. “Wahai pemburu apa yang kau katakan ketika aku merampas ikanmu itu?” tanya sang raja.

“Aku hanya mengatakan ‘ya Allah sesungguhnya dia telah menampakkan kekuatannya kepadaku, perlihatkanlah kekuatan-Mu kepadanya!” jawab pemburu itu. Sungguh, doa orang teraniaya sangat mustajab, maka berhati-hatilah dalam bertindak. Wallahu ‘alam bi shawab.(kisahislam.com)

Posted 29 September 2010 by arraahmanmedia in Kisah-Kisah, Kisah-Teladan

Tagged with

Do’a Akan Menghapuskan Dosa   Leave a comment


عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً

[رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح ]

Terjemah Hadits / ترجمة الحديث :

Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Allah Ta’ala berfirman: “Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan “

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya hasan shahih).

Dari hadits ini kita bisa memetik hikmahnya bahwa berdoa diperintahkan dan dijanjikan  untuk dikabulkan. Allah swt akan mengabulkan do’a-do’a orang-orang muslim yang dengan sungguh-sungguh meminta kepada Allah swt. Selain itu bisa kita simpulkan bahwa pemberian maaf Allah dan ampunan-Nya lebih luas dan lebih besar dari dosa seorang hamba jika dia minta ampun dan bertaubat. Dapat kita tafsirkan bahwa, walau pun dosa kita telah bertumpuk-tumpuk menggunung, namun apabila kita memohon ampun dan meminta ma’af kepada Allah swt, ampunan dari Allah swt inilah yang tidak akan menandingi dosa-dosa kita yang telah lalu.

Berbaik sangka kepada Allah Ta’ala, Dialah semata Yang Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat dan istighfar. Jadi alangkah lebih baiknya kita berbaik sangka kepada Allah swt. Allah swt tidak akan membuat para umatnya sengsara, pasti Allah swt merencakan hal lain yang lebih baik dari pada ini. Tauhid adalah pokok ampunan dan sebab satu-satunya untuk meraihnya. Ketauhidan adalah suatu pokok atau inti jika kita ingin bertobat, ingin kita hilangkan berbagai dosa-dosa kita yang telah kita miliki. Disinilah letaknya yaitu ketauhidan.

Membuka pintu harapan bagi ahli maksiat untuk segera bertaubat dan menyesal betapapun banyak dosanya. Subhanallah, Allah maha mengampuni, benar-benar Maha Pengampun walau pun kepada para umatnya yang ahli maksiat. Tapi ingat, bukannya kita setelah tahu ini kita seenaknya saja melakukan maksiat. Yang sudah tahu, wajib hukumnya meninggalkan kemaksiatan. Kalau orang itu membawa nama-nama hadits ini, berarti dosa-dosa maksiatnya akan selalu kekal. Na’uzubillah.

Hak Cipta

[Luqman Abdurraahman]

Posted 22 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Bedah Hadits, Hak Cipta

Tagged with , ,