Archive for the ‘Renungan’ Category

Jadilah Manusia Bertaqwa   Leave a comment


Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. [1]

Begitulah penggalan ayat Allah swt yang mewajibkan para umat Muhammad saw untuk bertaqwa. Kita sebagai insan pilihan sudah selayaknya bertaqwa dengan sungguh-sungguh kepada Allah swt sehingga diberi rakhmat dan hidayah olehnya. Tapi perlu diingat, bertaqwa bukan hanya di ucapkan di mulut saja, namun harus dengan perasaan ikhlas dan benar-benar ditanamkan pada lubuk hati kecil kita.

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya; Dan janganlah kamu sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.[2]

Bertaqwa kepada Allah swt mempunyai banyak fungsi dan manfaat. Dengan bertaqwa kepada Allah swt kita dapat:

  1. 1. Diberi Jalan Keluar Dari Permasalahan dan Rezeki Yang Banyak

Janji Allah swt telah tercantum dalam kitab suci al-furqon yang menegaskan mana yang hak dan mana yang bathil. Sehingga bagi insan yang sedang mengalami suatu ujian dari Allah swt tidak salah jika kita tetap bertaqwa walau sebisa mungkin. Yang terpenting adalah ikhlas dan bukan dengan paksaan dari orang lain.

Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu. [3]

InsyaAllah apa yang menjadi beban dalam hidup kita akan terasa lebih ringan. Bahkan terasa nikmat akan rezeki yang diberikan dan menjalani suatu ujian dari Allah swt dengan bertaqwa. Janji Allah tersebut berbunyi.

Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberi rezeki dari arah yang tiada disangkanya. [4]

  1. 2. Menjadikan Segala Urusan Menjadi Mudah

Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan urusannya mudah baginya. [5]

Dengan bertaqwa segala urusan yang membelit dalam benak kita akan terlepas sedikit demi sedikit jika kita bertaqwa dengan ikhlas kepada Allah swt. Urusan kantor, pegawai, kuliah dll tidak akan menjadikan insan beriman menjadi putus semangat jika dibarengi dengan cahaya ketaqwaan kepada Allah swt. Dan jadikanlah semangat taqwa kita kepada Allah swt menjadi kebutuhan kita yang mendasar untuk meraih ketuntasan dalam berbagai urusan.

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah, dan katakanlah perkataan yang benar. [6]

  1. 3. Menutupi Kesalahan dan Membesarkan Pahala

Inilah bukti kecintaan Allah swt kepada insan-insan yang bertaqwa. Diberikan berbagai banyak manfaat hanya dengan bertaqwa saja. Allah swt tidak tanggung-tanggung memberikan pahala berlipat ganda bagi orang yang bertaqwa. Dialah Yang Maha Pemberi, Yang Maha Mengasihi, Yang Maha Pengampun atas segala dosa hamba-hamba-Nya.

Itulah perintah Allah yang diturunkannya kepada kamu; dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menutupi kesalahan-kesalahan-nya dan akan membesarkan pahala baginya. [7]

Rasulullah saw menegaskan bahwa:

Wajiblah atasmu taqwa kepada Allah, sesungguhnya taqwa itu mengumpulkan setiap kebaikan dan wajib atasmu berjihad di jalan Allah, karena sesungguhnya jihad ke jalan Allah adalah kependetaan dalam Islam. Wajib atasmu ingat kepada Allah dan membaca kitabNya, maka sesungguhnya dia itu cahaya bagimu di bumi dan ingatan untukmu di langit. Dan sembunyikanlah lidahmu kecuali dalam kebaikan, karena sesungguhnya dengan demikian itulah kamu mengalahkan syaithan. [8]

Melalui sabda beliau telah jelas bahwa bukan hal yang tabu bagi umat Islam untuk lebih bertaqwa kepada Allah swt. Bukan hal yang asing lagi untuk bertaqwa kepada Sang Khalik. Dan jadilah umat yang bertaqwa seperti keluarga Rasulullah saw.

Keluarga Muhammad adalah setiap orang yang taqwa. [9]

Melakukan ibadah kepada Allah swt juga merupakan wujud kita bertaqwa kepada Allah swt. Ini jelas tertera dalam sabda beliau yang berbunyi:

Amalkanlah fardhu-fardhu Allah, maka kamu akan menjadi orang yang paling taqwa di antara para manusia. [10]

Dan untuk menjadi insan bermartabat di mata Allah swt kita janganlah berputus asa dari ujian yang diberikan-Nya. Kuatkan hati kita bahwa Allah swt itu berada pada golongan orang-orang yang bertaqwa. Janganlah menjadi penakut seperti yang disabdakan Rasulullah saw

Seorang hamba itu tidak sampai termasuk golongan orang-orang yang bertaqwa sehingga ia meninggalkan sesuatu yang tidak membahayakan terhadapnya, karena takut kepada sesuatu yang membahayakannya. [11]

Sudahkah Anda bertaqwa? Seberapa besar Anda bertaqwa? Berapa lama Anda sanggup untuk bertaqwa? Semoga Allah swt bersama umat Islam yang senantiasa bertaqwa diamanapun dan kapanpun mereka berada. Pesan terakhir dari beliau;

Sesungguhnya orang yang paling utama kepadaKu adalah orang-orang yang taqwa, siapapun mereka itu, dan di manapun mereka berada. [12].

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Keterangan

[1] QS At-taubah ; 119

[2] QS Al ‘imron ; 102

[3] QS At Taghabun ; 16

[4] QS Ath Thalaq ; 2-3

[5] QS Ath Thalaq ; 4

[6] QS Al-ahzab ; 70

[7] QS Ath Thalaq ; 5

[8] Hadits Ath Thabrani ; 120

[9] Hadits Thibrani dan Al Baiqi

[10] Hadits Ath Thahawi ; 121

[11] Dari Athiyah bin Urwah As Sa’id, dikatakan oleh seorang Shahabi ra dan diriwayatkan oleh HR At Tirmidzi dan ia mengatakan Hadits Hasan

[12] Hadits Ahmad ; 121

 

Artikel ini telah dimuat di:

[1] Media Politik dan Dakwah al-wa’ie

[2] Buletin Anak-Anak Luqman Al-Hakim

[3]  Buletin Hidayatullah

Baca mengenai:

Terbaru dan terpopuler:

Posted 25 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Renungan

Tagged with , ,

Anak Kecil Merokok Terulang Terus-Menerus   Leave a comment


Seorang anak-anak sedang merokok dan anak tersebut masih berusia setara dengan anak kelas 2 SD. Anak ini merokok karena setiap kali ayahnya membuang batang rokok, anaknya mengambilnya dan menghisapnya. Akhirnya anak ini menjadi ketagihan. Anak setiap harinya menghabiskan ½ bungkus batang rokok setiap harinya. Inilah info yang dikutip di web site ‘liputan6.com’.

Dan Janganlah kalian menjatuhkan diri sendiri dalam kebinasaan.”(Al Baqoroh:195)

Na’uzubillah. Kenapa kejadian ini terulang kembali? Bagaimana masa depan pemuda bangsa jika seperti ini terus? Dimanakah para pemuda alim saat ini? Sudah musnahkah?

Pernyataan ini seharusnya menjadi acuan kepada orang tua yang anaknya selalu dimajajakan oleh hal-hal yang tidak berguna menurur akhlakul karimah. Seorang anak yang merokok berarti bukan anaknya yang salah, namun orang tua yang tidak pernah memperhatikan pergaulan anaknya sehari-hari. Orang tua lebih sibuk untuk bekerja demi kehidupan keluarga. Memikirkan perut-perut keluarganya. Namun kenapa keluarganya tidak dijaga? Hanya memberikan makan saja?

Dan dosanya lebih besar daripada manfaatnya.”(Al Baqoroh:219)

Sudah sepatutnya menjadikan orang tua ini bertindak tegas terhadap anak-anak mereka. Bukan selalu dimanja dan selalu seenaknya dalam pergaulan. Inilah para orang tua yang menjerumuskan keluarganya ke dalam api neraka yang senantiasa akan membara sepanjang masa. Ada beberapa alasan kejadian anak kecil merokok ini terulang kembali.

  1. Orang tua benar-benar tidak tahu pergaulan anaknya sehari-hari
  2. Orang tua sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak memberikan kasih sayang
  3. Orang tua membiarkan anak-anaknya agar lebih dari anak-anak biasa
  4. Orang tua sengaja agar keluarganya masuk televisi dan diberi uang

Keempat alasan ini yang menjadikan anak kecil merokok terulang kembali. Kemiskinan di dunia membuat seseorang berbuat sesuka hati demi sepeser uang yang tidak berarti untuk kehidupan di akhirat kelak. Na’uzubillah.

Barangsiapa yang meniup racun hingga mati maka racun tesebut akan berada di tangannya lalu dihirupkan selama-lamanya di neraka Jahannam.“(Riwayat Muslim)

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 24 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Renungan

Tagged with , ,

Hujan Gerimis Mengatakan Sesuatu   Leave a comment


Renungan hidup yang perlu kita ketahui. Tahukah kalian tentang hujan? Hujan merupakan air yang turun dari langit.  Hujan ini memberikan suatu bermanfaat karena menumbuhkan banyak tumbuhan yang menjadikan tanah menjadi subur dan gembur.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy Syuura: 28)

Hujan yang turun sedikit demi sedikit atau bisa dikatakan sebagai gerimis ternyata merupakan pelajaran yang berharga bagi kita semua. Jika kita amati grimis dengan seksama, apakah kita tahu apa yang kita lihat, tentu saja masih belum tahu apa maknanya. Oleh karena itu, marilah kita mencari tahu apa yang tersembunyi di balik hujan gerimis tersebut.

Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS. Qaaf: 9)

Volume dan amplitudo akan selalu tetap, jika kita berlari dengan kecepatan hanya 20km/jam maka hujan gerimis ini akan seperti banyak  padahal ingat, volume dan aplitudo akan selalu tetap. Mengapa? Ini dikarenakan jika kita berjalan dengan cepat, maka gerimis yang ada pada tempat sebelum kita akan tertampung pada diri kita sendiri.

Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al Anbiya’: 30)

Apa hubungan dengan kehidupan kita sehari-hari? Kami akan bercerita kembali tentang bagaimana orang alim mendapatkan suatu pahala yang banyak dari Allah swt. Pertama-tama orang tersebut hanya diam membisu di suatu tempat, disitulah orang tersebut menunggu saat yang tepat untuk beribadah kepada Allah swt. Namun ada orang lain yang dalam waktu luang itu dia terus menerus beribadah kepada Allah swt. Padahal pahala yang lebih besar akan datang di waktu sesudah itu.

Maka dari perbedaan 2 orang tersebut dapat kita simpulkan bahwa, bagi orang yang melakukan hal yang tidak berguna, maka pahala yang didapat hanya setetes dan setetes. Namun jika orang tersebut melakukan hal kebaikan secara terus-menerus tanpa menunggu waktu, pahala ini akan lebih banyak didapat karena orang tersebut terus menerus melakukan kebaikan tanpa menunggu waktu yang tepat.

Apakah Anda bisa menggabungkan hujan gerimis dengan cerita 2 orang tadi? Sudah pasti jawaban Anda ‘bisa’. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita untuk selalu berbuat baik di dunia. Tidak perlu menunggu waktu yang tepat. Nanti malah keburu hilang. Disinilah letak keajaiban Allah swt. Menyampaikan sebuah amanat namun sulit kita amati. Subhanallah.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Posted 23 September 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Renungan

Tagged with , ,