Archive for 21 Oktober 2010

Diary; ‘Hamba Bersyukur Atas Segala Nikmat-Mu’   Leave a comment


Ya Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang Maha Mengetahui tentang segala sesuatu. Yang Maha Pengampun atas segala dosa-dosa hamba-Nya. Yang Maha Memberi belas kasihan dan Yang Maha Adil atas berbagai kebijakan.

Ya Allah, hamba berterimakasih kasih kepada-Mu atas segala rezeki yang telah Engakau berikan kepada hamba. Hamba bersyukur dengan ikhlas tentang apa yang Engkau berikan kepada hamba atas segala amalan-amalan hamba dengan ikhlas. Hamba sangat merindukan-Mu ya Rabb. Jadikan hamba menjadi golongan orang-orang yang selalu bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang lainnya. Sehingga hamba bisa mencium bau arsy-Mu yang agung.

Ya Allah, hamba terkadang lupa jika hamba diberi kelebihan atas segalanya. Hamba terkadang angkuh dan sombong dan sering lupa atas kewajiban hamba sendiri. Oleh karena itu, ampunilah hamba ya Rabb. Jadikan hamba seorang suci dalam kehidupan. Mempunyai nur keimanan yang tak akan pernah redup. Supaya hamba tidak terjerumus ke dalam kegelapan duniawi. Amien. [rq/dry/r-m]

Dikutip dari:

Diaryku al-khamiis tanggal 13 Dzulkaidah 1431 H

Luqman as ‘hamba bersyukur atas segala nikmat-Mu’

Posted 21 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Diary, Hak Cipta

Tagged with , ,

Mati Seperti Seekor Keledai   Leave a comment


Kisah ini terjadi di Universitas ‘Ain Syams, fakultas pertanian di Mesir. Sebuah kisah yang amat masyhur dan dieksposs oleh berbagai media massa setempat dan sudah menjadi buah bibir orang-orang di sana.

Pada tahun 50-an masehi, di sebuah halaman salah satu fakultas di negara Arab (Mesir-red.,), berdiri seorang mahasiswa sembari memegang jamnya dan membelalakkan mata ke arahnya, lalu berteriak lantang, “Jika memang Allah ada, maka silahkan Dia mencabut nyawa saya satu jam dari sekarang!.”

Ini merupakan kejadian yang langka dan disaksikan oleh mayoritas mahasiswa dan dosen di kampus tersebut. Menit demi menitpun berjalan dengan cepat hingga tibalah menit keenampuluh alias satu jam dari ucapan sang mahasiswa tersebut. Mengetahui belum ada gejala apa-apa dari ucapannya, sang mahasiswa ini berkacak pinggang, penuh dengan kesombongan dan tantangan sembari berkata kepada rekan-rekannya, “Bagaimana pendapat kalian, bukankah jika memang Allah ada, sudah pasti Dia mencabut nyawa saya?.” Para mahasiswapun pulang ke rumah masing-masing. Diantara mereka ada yang tergoda bisikan syaithan sehingga beranggapan, “Sesunguhnya Allah hanya menundanya karena hikmah-Nya di balik itu.” Akan tetapi ada pula diantara mereka yang menggeleng-gelengkan kepala dan mengejeknya.

Sementara si mahasiswa yang lancang tadi, pulang ke rumahnya dengan penuh keceriaan, berjalan dengan angkuh seakan dia telah membuktikan dengan dalil ‘aqly yang belum pernah dilakukan oleh siapapun sebelumnya bahwa Allah benar tidak ada dan bahwa manusia diciptakan secara serampangan; tidak mengenal Rabb, tidak ada hari kebangkitan dan hari Hisab.
Dia masuk rumah dan rupanya sang ibu sudah menyiapkan makan siang untuknya sedangkan sang ayah sudah menunggu sembari duduk di hadapan hidangan. Karenanya, sang anak ini bergegas sebentar ke ‘Wastapel’ di dapur. Dia berdiri di situ sembari mencuci muka dan tangannya, kemudian mengelapnya dengan tissue. Tatkala sedang dalam kondisi demikian, tiba-tiba dia terjatuh dan tersungkur di situ, lalu tidak bergerak-gerak lagi untuk selama-lamanya.

Yah…dia benar-benar sudah tidak bernyawa lagi. Ternyata, dari hasil pemeriksaan dokter diketahui bahwa sebab kematiannya hanyalah karena ada air yang masuk ke telinganya!!.
Mengenai hal ini, Dr.’Abdur Razzaq Nawfal -rahimahullah- berkata, “Allah hanya menghendaki dia mati seperti keledai!.”

Sebagaimana diketahui berdasarkan penelitian ilmiah bahwa bila air masuk ke telinga keledai atau kuda, maka seketika ia akan mati?!!!.

(Sumber: Majalah “al-Majallah”, volume bulan Shafar 1423 H sebagai yang dinukil oleh Ibrahim bin ‘Abdullah al-Hâzimiy dalam bukunya “Nihâyah azh-Zhâlimîn”, Seri ke-9, h.73-74)

Posted 21 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Kisah-Kisah, Kisah-Teladan

Tagged with , , ,

Hadiah Dari Allah swt Bagi Yang Meninggalkan Zina   Leave a comment


Allah menyebutkan kisah Yusuf bin Ya’kub u dalam satu surat lengkap. Di dalamnya terdapat banyak pelajaran dan manfaat yang lebih dari 1000 buah. Nabi yang mulia ini diuji Allah dengan ujian yang sangat berat, tetapi beliau bersabar. Dan demikian itulah keadaan orang-orang shalih. Akhirnya, mihnah (ujian) itu berubah menjadi minhah rabbaniyah (anugerah Tuhan). Berikut ini kisahnya:

Ibu Yusuf bernama Rahil. Ia memiliki sebelas saudara. Ayahnya sangat mencintai Yusuf . Hal itulah yang kemudian mengakibatkan kedengkian saudara-saudaranya yang lain. Sebab mereka adalah satu kelompok, satu jama’ah. Namun sang ayah begitu cintanya kepada Yusuf dan saudaranya Bunyamin. Apa yang terjadi selanjutnya? Mereka meminta kepada sang ayah agar Yusuf diperbolehkan pergi bersama mereka. Mereka pura-pura memperlihatkan keinginan agar Yusuf menggembala bersama mereka, padahal mereka menyembunyikan sesuatu daripadanya, yang hanya Allah Yang Maha Tahu. Maka mereka pun mengajak Yusuf, lalu mereka melemparkannya ke dalam sumur tua. Kemudian datanglah rombongan musafir. Mereka menurunkan timba ke dalam sumur dan Yusuf pun menggayut padanya. Yusuf lalu dijual kepada seorang raja di Mesir. Ia dibeli hanya dengan beberapa dirham.([1]) Lalu apa yang terjadi selanjutnya?

Allah berfirman:
“Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, ‘Marilah ke sini’. Yusuf berkata, ‘Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik’. Sesungguhnya orang-orang yang zhalim tiada akan beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” (Yusuf: 23-24).

Allah menyebutkan godaan isteri raja tersebut kepada Yusuf u serta permintaannya kepada Yusuf sesuatu yang tidak pantas dengan posisi dan kedudukannya. Yakni wanita itu berada di puncak kecantikan, kejelitaan, kedudukan dan masih amat muda. Ia lalu menutup semua pintu untuk hanya berdua. Ia telah siap untuk menyerahkan dirinya dengan mengenakan pakaian kebesaran yang sangat indah. Padahal ia adalah seorang isteri raja. Sedangkan Yusuf u kala itu adalah seorang pemuda tampan dan elok, sedang berada di masa pubertas, masih perjaka dan tidak ada yang bisa menggantikannya. Ia jauh dari keluarga dan kampung halamannya.

Sedangkan orang yang tinggal di tengah-tengah keluarga dan sahabatnya tentu akan malu jika diketahui perbuatan kejinya, sehingga akan jatuhlah kehormatannya dalam pandangan mereka. Tetapi, jika ia berada di negeri asing, maka kendala itu sirna. Apalagi ia dalam posisi diminta, maka menjadi hilanglah kendala lelaki yang biasanya menawarkan diri, hilang pula rasa takutnya untuk tidak bersambut. Dan wanita itu berada dalam kekuasaan dan rumah pribadinya, sehingga ia tahu persis kapan waktu yang tepat, dan di tempat mana sehingga tak ada yang bisa melihat.

Namun, betapapun kesempatan yang ada, Yusuf justru menjaga diri dari yang diharamkan, Allah menjaganya dari berbuat keji karena dia adalah keturunan para nabi. Allah menjaganya dari tipu daya para wanita. Dan Allah pun menggantinya dengan kekuasaan di muka bumi, di mana saja yang ia kehendaki. Allah memberinya kerajaan. Lalu, kepadanya datang wanita yang sebelumnya dengan merendahkan diri, meminta dan mengiba agar dinikahinya secara halal, maka Yusuf pun menikahinya. Ketika malam pertama, Yusuf berkata kepadanya, ‘Ini sungguh lebih baik daripada apa yang dulu engkau inginkan.’

Wahai umat Islam, renungkanlah! Betapa setelah ia meninggalkan yang haram, Allah lalu menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya. Karena itu, Yusuf adalah penghulu dari tujuh (golongan) para penghulu yang bertakwa dan amat mulia. Sebagaimana disebutkan dalam Shahihain dari penutup para nabi, dari Tuhan segenap langit dan bumi:

سَبْعَةُ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَ ظِلُّهُ: إِمَامٌ عَادِلٌ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ الله خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ بِاْلمَسْجِدِ إِذَا خَرَجَ مِنْهُ حَتَّى يَعُوْدَ إِلَيْهِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّ فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَا بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللهِ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ الله (رواه البخاري ومسلم)

“Ada tujuh (golongan) yang mendapatkan naungan Allah, saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; penguasa yang adil, laki-laki yang mengingat Allah secara menyendiri kemudian air matanya mengalir, laki-laki yang hatinya tertambat dengan masjid saat ia keluar daripadanya sampai ia kembali lagi, dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya, laki-laki yang menyembunyikan sedekahnya, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya, pemuda yang tumbuh (dengan senantiasa) beribadah kepada Allah serta laki-laki yang diajak oleh wanita yang berpangkat dan jelita (tetapi) ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’.”

[1] Inilah ringkasan kisah Nabi yang mulia tersebut. Barangsiapa yang ingin meengetahuinya secara lengkap hendaknya membaca dan merenungkan surat Yusuf dengan merujuk kepada tafsir bil ma’tsur, terutama tafsir Ibnu Katsir dan Tarikhnya. Wallahu a’lam.

Posted 21 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Kisah-Kisah, Kisah-Teladan

Tagged with , , ,

Meninggalkan Maksiat dan Dibangunkan Surga Baginya   Leave a comment


Dari Ibnu Umar radliyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Adalah Dzulkifli tidak pernah menahan diri dari perbuatan maksiat dan dosa. Suatu saat datanglah kepadanya seorang wanita, lalu Dzulkifli memberikan padanya uang sebesar enam puluh dinar dengan syarat dia boleh menggaulinya.

Saat dia duduk seperti posisi seorang laki-laki di atas isterinya, si wanita tadi gemetar dan menangis.

Dzulkifli berkata, ‘Mengapa kau menangis? Apakah kau merasa aku memaksamu?’.

Jawab si wanita, ‘Tidak, akan tetapi perbuatan ini belum pernah aku lakukan, dan yang mendorongku melakukannya tak lain hanyalah tekanan ekonomi.’

Dzulkifli berkata, ‘Kau akan melakukannya, sementara sebelumnya tidak pernah? Sekarang pergilah kau dan ambillah uang dinar itu untukmu.’

Kemudian Dzulkifli bersumpah, ‘Demi Allah, mulai sekarang Dzulkifli tidak akan pernah lagi bermaksiat kepada Allah selamanya!’.

Malam harinya Dzulkifli meninggal dunia, dan pada pagi hari terdapat tulisan di pintu rumahnya; Sungguh Allah telah mengampuni Dzulkifli’.”(1 )

(1) Diriwayatkan oleh Ahmad dalam kitab Musnad-nya 6/334-336, At-Tirmidzi 4/657, dia berkata: “Hadits ini Hasan, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 4/254-255.

Posted 21 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Kisah-Kisah, Kisah-Teladan

Tagged with , ,

Pezina Aida Dapat Bisnis Esek-Esek   2 comments


JAKARTA (voa-islam.com) – Setelah namanya populer berkat pengakuan sepihak bahwa dirinya pernah diperkosa KH Zainuddin MZ, penyanyi dangdut Aida Saskia akan mengikuti jejak bintang film porno kenamaan Amerika, Tera Patrick. Aida akan main film horor berbau seksualitas yang diproduksi KK Dheeraj.

Pengakuan sepihak bahwa dirinya pernah diperkosa Dai Sejuta Umat KH Zainuddin MZ, benar-benar menaikkan pamor penyanyi dangdut Aida Saskia. Lihat saja, sejumlah tawaran kerja langsung membanjiri pelantun lagu dangdut Ayam Jago itu. Salah satu tawaran datang dari produser KK Dheeraj yang baru-baru ini membuat sensasi dengan melibatkan bintang porno kenamaan asal Amerika Serikat (AS), Tera Patrick, dalam salah satu film produksinya.

Aida akan menjadi bintang layar lebar dalam film horor produksi KK Dheeraj dan akan memulai shooting perdana pada 25 Oktober 2010. Sama seperti Tera Patrick, film ini akan menjadi film horor pertamanya. Apa reaksi Aida dengan tawaran tersebut? Katanya, ia tak keberatan bermain di film horor berbau esek-esek.

….Aida akan menjadi bintang layar lebar dalam film horor produksi KK Dheeraj, sama seperti Tera Patrick. Film ini akan menjadi film horor yang berbau esek-esek….

“Di sini ini film pertama dan sudah meminta ke production housenya untuk tidak mengekspos pornonya. Di sini kan cuma akting, tidak sesungguhnya, jadi kenapa enggak dicoba,” kilah Aida saat ditemui di kantor kuasa hukumnya, Alamsyah Hanafiah, di Cempaka Mas, Jakarta Pusat, Selasa (19/10/2010).

Meski tak bisa membantah bahwa pamornya melambung setelah mengaku diperkosa KH Zainuddin MZ, namun Aida tak mau dituding aji mumpung dengan memanfaatkan momen untuk tawaran main film berbau seksualitas itu.

“Kalau Aida punya tawaran layar lebar itu karena lewat proses casting. Kok disangkutpautin lagi dengan masalah ini,” sanggah Aida yang masa lalunya pernah memakai narkoba selama dua tahun hingga terjerumus di dunia hitam itu.

Tak hanya layar lebar, Aida juga semakin sering tampil di acara musik dangdut layar kaca. Namun, Aida lagi-lagi membantah bahwa kepopulerannya terkait kasus dengan Zainuddin. Bahkan Aida menyatakan bahwa dengan popularitas yang didapatkan saat ini, Aida mengaku bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. [silum/surya]

Posted 21 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Tidak Dikategorikan

Musholla Darurat Di Menara Kembar WTC   Leave a comment


REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK–Umat Islam yang bekerja di menara kembar WTC di New York, rutin menggelar sholat berjamaah lima waktu setiap hari. Mereka sholat bersama-sama di ruangan yang disulap menjadi seperti sebuah mushola di kedua menara yang menjulang ke langit tersebut.

Itu semua berlangsung hingga runtuhnya menara yang pernah menjadi pencakar langit tertinggi di dunia itu pada 11 September 2011. Mushola itu dibuat para pekerja Muslim yang setiap hari mencari nafkah di Menara Kembar WTC. Salah satu mushola itu terletak di dekat tangga bagian atas Menara Utara. Sedangkan satunya lagi berada di lantai 17 Menara Selatan.

Kenyataan itu menginspirasi seorang seniman Amerika Serikat, Paul-Felix Montez, untuk merancang ulang mushola itu yang akan dipamerkan sebelum musim panas mendatang untuk memperingati 10 tahun tragedi kelam runtuhnya Menara WTC. Seni instalasi yang diberi judul ”Ruang Sholat” ini akan dipamerkan di sebuah ruang pameran besar di jantung kota New York.

Montez sengaja membuat seni instalasi itu untuk menunjukkan betapa sulitnya integrasi terjadi di Amerika dan orang-orang berjuang untuk mendapatkan tempat, khususnya di New York. Demikian pernyataan Motez dalam sebuah wawancara.

Pameran itu juga akan menampilkan video wawancara dengan Muslim yang pernah sholat di Menara Kembar WTC. saksi mata ini akan menceritakan pengalamannya sholat di kedua mushola itu dan kisahnya menjadi Muslim Amerika sebelum dan setelah peristiwa 11 september.

”Umat Muslim yang bekerja di WTC, terkendala melakukann sholat lima waktu, dan saya seperti mereka, di mana itu akan diletakkan? Karena tidak ada masjid di WTC dan bagi para pekerja itu meninggalkan gedung itu, jauh-jauh turun ke bawah kemudian harus berjalan beberapa blok untuk mencapai masjid terdekat, itu menurut saya sangat sulit. Jadi, apa yang akan terjadi dengan skenario ini?

”Itu sebabnya saya mencari potongan-potongan kecil ini. Ini seperti investigasi kecil-kecilan mengenai WTC dan kehidupan kalangan Muslim di dalamnya. Ini mungkin yang membuat orang-orang untuk mencari ruang sholat di dekat tangga atau di ruangan lainnya.”

 

Red: Budi Raharjo
Rep: Islamtoday

Posted 21 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Tidak Dikategorikan

Nilai Kebebasan dan Demokrasi Bukan Untuk Islam   Leave a comment


Imam Al-Azhar, Dr Ahmad Al-Tayyeb meyakini bahwa Barat selama ini telah jelas melakukan praktik-praktik standar ganda terhadap hak-hak umat Muslim.

“Pemerintahan Barat menggunakan standar ganda terhadap agama minoritas yang tinggal di tanah mereka, baik dari segi berpakaian ataupun praktik agama,” kata Dr Ahmed Al-Tayyeb kepada OnIslam.net dalam sebuah wawancara eksklusif.

Tayyeb mengatakan bahwa baik di Eropa atau di AS, hak-hak minoritas keagamaan berada dalam garis merah.

“Mereka tidak akan pernah membahayakan hak-hak perempuan Yahudi atau Budha,” ia berpendapat.

“Namun hak, penghormatan dan kebebasan beragama lenyap begitu saja ketika menyangkut umat Muslim.”

Hak-hak minoritas Muslim, dari gedung mesjid sampai mengenakan jilbab, telah menjadi pusat kontroversi di Barat dalam beberapa tahun terakhir.

Misalnya saja di AS tentang pembangunan sebuah masjid di dekat lokasi serangan 9 / 11 di New York.

Di Prancis, pemerintahnya menyetujui larangan cadar, atau niqab, di tempat umum, beberapa tahun setelah pelarangan jilbab.

Beberapa negara Eropa termasuk Italia, Jerman, Belgia, Spanyol dan Inggris juga mengusulkan dan mempertimbangkan hukum yang serupa.

Tahun lalu, Swiss melarang kubah masjid. Swedia dan Italia akan menyusul.

Tayyeb mengatakan dia mengecam prasangka seperti itu terhadap Muslim, dan telah mengangkat isu ini berulang kali selama kunjungannya ke negara-negara Eropa.

“Nilai-nilai kebebasan dan demokrasi Eropa bukan untuk umat Islam,” ia menambahkan.

“Ketika menyangkut umat Muslim, selalu ada kasus yang berbeda untuk dipertimbangkan. Ini melemahkan esensi dari demokrasi Barat. ” (sa/onislam)

Posted 21 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Tidak Dikategorikan

Non-Islam Menjadi Anggota PKS   Leave a comment


Nonmuslim Menjadi Pengurus PKS di Konawe. Itulah berita yang dirilis kantor berita Antara, Kamis (21/10/2010). Berita itu diunggah pada pukul 07:58 WIB. Hingga pukul 12.30 WIB saja, berita itu sudah dibaca sebanyak 1308 kali. Rupanya berita itu cukup menarik bagi pembaca.

Atau bahkan bagi orang tertentu bisa jadi mengagetkan. Maklum, karena sedari awal masyarakat tahunya partai ini adalah partai Islam dan partai dakwah.

Berita tentang ‘keanehan’ perilaku Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang selalu menarik minat pembaca. Mulai dari deklarasi menjadi partai terbuka, munas di hotel mewah, koalisi dengan sejumlah partai sekuler pilpres dan pemilu kada, kepengurusan non muslim, hingga tersiarnya kabar ada dua faksi di tubuh partai ‘anak pengajian’ itu. Faksi Keadilan dan Faksi Kesejahteraan. Bahkan statemen Sekjen PKS, Anis Matta tentang pembelaannya terhadap Ahmadiyah juga cukup menjadi perhatian sejumlah media Islam.

Tanggapan pembaca mengenai berita masuknya non muslim menjadi pengurus PKS memang beragam. Di salah satu akun facebook terpampang komentar-komentar yang cukup ‘nylekit’. Ada yang berkomentar singkat, “memprihatinkan”. Ada juga yang menyindir, “karena yang muslim udah gak mau diajak, ha..ha..” atau “itu mah dah biasa di daerah Indonesia timur… dan mereka sudah nyaman dengan kondisi itu”.

Ada pula yang menanggapi cukup serius, “Kalau yang begitu dianggap biasa, buat apa pake asas Islam, partai Islam seharusnya memperjuangkan syariat Islam”. Bahkan seorang aktivis ormas Islam berkomentar, “dengan masuknya pengurus Partai yang non-Muslim semakin nggak jelas cita-cita partai itu, berarti cabut aja ‘asas Islam’ nya. Buang aja jargon ‘partai dakwah’ nya. Nyatakan jelas pada umat Islam agar tidak ada yang tertipu”.

Di lain pihak, ada juga yang pernyataan bernada membela. Pembelaan mereka rata-rata dengan kalimat apologis, “tabayun akhi”. Atau dengan nada husnudzan, “gak apalah. syukur bisa jadi mualaf”.

Ya begitulah PKS. Hari ini kantor berita Antara memberitakan bahwa sejumlah warga nonmuslim di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, telah menjadi pengurus Dewan Pimpinan Ranting (DPRa), karena relatif minimnya minat umat Islam menjadi pengurus PKS di desa bersangkutan. Kebetulan desa yang dimaksud penduduknya dominan oleh trasmigran dari Bali yang beragama Hindu dan Budha. Hal ini diakui sendiri oleh Ketua DPW PKS Sultra, Muhammad Poli.

“Saya pernah bertemu langsung dua orang Hindu dan Buddha yang menjadi pengurus PKS di tingkat desa di Kabupaten Konawe,” katanya.

Bagi Poli, masuknya non muslim menjadi pengurus partainya tidaklah menjadi masalah. Karena telah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang menetapkan PKS sebagai partai Islam yang terbuka. Ia juga berharap masuknya non muslim ke tubuh PKS dapat memperbesar partai itu. Bahkan dengan bangganya ia membeberkan fakta bahwa di berbagai daerah banyak juga anggota DPRD dari Fraksi PKS yang non muslim.

“Di Bali dan Nusa Tenggara Timur, banyak anggota DPRD dari Fraksi PKS yang nonmuslim,” ucapnya. “Bagi kami, semua orang mempunyai hak untuk berbuat baik dan memberi sumbangsih kepada masyarakat, tanpa membedakan agama, suku, ras dan antargolongan,” lanjut anggota DPRD Sultra ini.

Di sisi lain Ia mengakui bahwa proses pengaderan melalui tarbiyah yang dilakukan PKS masih terbatas bagi kaum muslim dan belum bisa diselenggarakan pembinaan agama bagi nonmuslim.

Sebelumnya, pada bulan Juni 2010 lalu pernah juga diberitakan bahwa PKS wilayah Papua memiliki sejumlah anggota DPRD yang bukan muslim. Bahkan, sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah (setingkat kabupaten/ kota) juga diisi kader nonmuslim. Hal itu diakui oleh Ketua DPW PKS Propinsi Papua, Ichwanul Muslimin. Ia mengakui ada sebelas orang kader PKS non muslim yang menjadi anggota DPRD tingkat kabupaten.

“Tidak ada masalah walau mereka nonmuslim, dan kami pun sama sekali tidak menariknya untuk menjadi muslim. Yang kami tekankan pada seluruh kader adalah, jika seorang muslim jadilah muslim yang baik dan taat, dan jika seorang kristen jadilah kristiani yang taat,’’ ucapnya.

Menurut pengakuan Muslimin, PKS Papua lah yang lebih dulu membuka diri kepada kader-kader non muslim, sebelum wacana di tingkat nasional digulirkan. “Kami sudah jauh lebih dulu membuka diri terhadap kader yang nonmuslim,” ujarnya bangga.  PKS akhirnya membuka diri untuk semua kalangan pada Munas ke-2 di Hotel Ritz Carlton pada Juni 2010 lalu. Bahkan waktu itu, Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminudin mempersilahkan ‘bintang vcd porno’ Ariel Peterpan dan Luna Maya untuk bergabung dengan partainya.

Muslimin tidak menganggap duduknya belasan non muslim sebagai Aleg PKS sebagai sebuah persoalan. Karena menurutnya kader-kader partai yang terpilih duduk di legilatif  pada akhirnya bukan lagi mengurusi partai namun sudah mengurus rakyat.

“Duduk di Parlemen kan sudah mengurusi negara, bukanlah mengurusi kelompok pengajian, jadi sebenarnya kader partai, baik itu muslim maupun  nonmuslim harus dipandang sama,” ujarnya.

Pernyataan Muslimin itu diperkuat oleh Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Menurut Luthfi sebenarnya dari awal partainya sudah terbuka bagi nonmuslim.

“Sebenarnya di PKS, sejak 1999, pengurus yang non muslim sudah ada dan itu tidak dituntut mengucapkan dua kalimat syahadat,” katanya. Alasannya, “Sebab Allah saja memberi kebebasan dalam memilih keyakinan,” ujarnya.

Lunturnya ideologi PKS ini merupakan korban dari strategi politik yang dijalankannya. Rupanya, tiga kali mengikuti pemilu telah cukup bagi PKS untuk mengubah strategi dari partai yang ‘ideologis’ menjadi partai yang lebih pragmatis. Targetnya perolehan suara pada pemilu dapat ditingkatkan. Meskipun pada faktanya keinginan itu tidak tercapai. Betul perolehan kursi di DPR naik, tetapi perolehan suara pada pemilu 2009 lalu ternyata lebih rendah dari pemilu sebelumnya.

Mau Kemana PKS?

Sebenarnya, dalam kaca mata Islam bolehkah orang kafir menjadi anggota bahkan pengurus dari sebuah partai Islam?. Pertanyaan ini dijawab secara lugas oleh Aktivis Hizbut Tahrir Indonesia, M. Shidiq Al Jawi. Menurut Shidiq, secara syar’i tidak boleh sebuah partai Islam menerima keanggotaan non muslim. Ia mendasarkan pendapatnya dari Surat Ali Imran ayat 104.

“Terkait ayat ini, Syaikh Abdul Hamid Al-Ja’bah berkata, “Kata “minkum” [di antara kamu] pada ayat di atas melarang sebuah kelompok atau partai dari keanggotaan non Islam, dan membatasi keanggotaannya pada muslim saja”, tulis Shidiq dalam akun facebooknya.

Alasan kedua, amar makruf nahi munkar adalah ciri khas umat Islam. Tidak mungkin aktivitas amar makruf nahi munkar akan dijalankan olehh non muslim.  “Orang non Islam, khususnya Yahudi, tidak saling melarang berbuat munkar di antara mereka, dan orang munafik bahkan menyuruh yang munkar dan mencegah dari yang ma’ruf”, jelasnya.

Shidiq juga membantah alasan pluralitas dan Islam sebagai rahmatan lil alamin digunakan sebagai dalil pembenar boleh masuknya non muslim sebagai anggota partai Islam. “Dalil-dalil ini tidak sesuai dengan tema (maudhu’) yang dibahas”, cetusnya.

Boleh dan tidak boleh secara syar’i mungkin sudah bukan lagi pertimbangan yang harus diperhtikan bagi PKS. Toh, sebagaimana kata Presiden PKS, masuk PKS tak harus bersyahadat. Tapi anehnya, kemana-mana hingga saat ini partai ini masih mengaku sebagai partai Islam dan partai dakwah. Partai yang ingin terus memperjuangkan aspirasi umat Islam. Itulah pengakuan sejumlah pengurus teras DPP PKS saat mengunjungi kantor Dewan Dakwah beberapa waktu yang lalu.

Masalahnya, bila pengurus dan alegnya saja non muslim, aspirasi umat Islam yang mana yang akan diperjuangkan?. Lebih-lebih kita pun patut bertanya, dakwah apa yang akan disampaikan?. Yang ada malah umat malah akan semakin bertanya-tanya, mau kemana PKS?. Dalam bahasa pengamat politik dan militer Y. Herman Ibrahim, ”Fa-aina Tadzhabun” PKS?.

(shodiq ramadhan, dari berbagai sumber)

Posted 21 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Tidak Dikategorikan

Seniman Amerika Ciptakan Ruang Sholat WTC   Leave a comment


NEW YORK (Berita SuaraMedia) Sebelum serangan 9/11, umat Muslim yang bekerja di World Trade Center berkumpul untuk sholat wajib lima waktu dalam sehari dalam dua ruang sholat pengganti sementara yang terletak di dalam Menara Kembar tersebut.

Paul-Felix Montez, seorang seniman yang telah mendesain perangkat untuk film besar dan pameran untuk proyek museum, sekarang ingin merekonstruksi ruang-ruang tersebut.

Ruang-ruang untuk beribadah tersebut – salah satu diantaranya terletak di sebuah ruang tempat tangga di dekat puncak Menara Utara, yang lainnya terdapat di lantai ke-17 Menara Selatan – adalah inspirasi di balik usulan instalasi Montez yang disebut “The Prayer Room” (Ruang Berdoa). Seniman tersebut berharap untuk memamerkan hasil karya tersebut pada musim panas selanjutnya, sebelum hari jadi ke-10 serangan 9/11, dalam sebuah balai pameran besar di tengah kota.

Montez, 59 tahun, adalah seorang warga asli New York  dengan sebuah perusahaan desain set di Las Vegas, berencana untuk menciptakan kembali dua ruang sholat tersebut dalam ukuran berskala, dengan tujuan menujukkan kesulitan dari “integrasi masuk ke dalam Amerika dan orang-orang yang berjuang menemukan sebuah tempat – terutama di New York,” ia mengatakan dalam sebuah wawancara telepon pada Senin waktu setempat.

Pameran tersebut juga akan memasukkan wawancara video dengan umat Muslim yang sholat di World Trade Center membicarakan tentang keduanyam baik itu ruang untuk sholat dan pengalaman mereka menjadi muslim di Amerika sebelum dan sesudah 9/11.

Montez – yang dulunya tinggal di dekat Menara Kembar tersebut, belajar di Cooper Union dan telah mempertunjukkan hasil karyanya di galeri-galeri Manhattan – mengatakan bahwa ia  telah memikirkan tentang “The Prayer Room” selama bertahun-tahun.

“Umat Muslim beroperasi dan bekerja di World Trade Center. Di suatu tempat di sepanjang garis tersebut, saya tersadar akan hal yang jelas tentang melakukan sholat lima kali dalam sehari, dan saya merasa seperti, di mana sholat tersebut dilaksanakan? Karena pada saat itu, tidak ada Masjid di World Trade Center dan bagi banyak pekerja, untuk meninggalkan gedung tersebut dan datang jauh-jauh turun ke bawah dan kemudian berjalan berblok-blok menuju Masjid terdekat, hal itu menurut saya benar-benar sulit. Lalu apa yang bisa saja terjadi dalam skenario ini?”

“Hal itu menuntun saya untuk memburu dan mencari potongan-potongan kecil. Ini semacam sebuah penyelidikan World Trade Center dan kehidupan-kehidupan umat Muslim di dalamnya. Ini menuntun saya menuju beberapa pernyataan di mana orang-orang mengatakan ‘nah, kami biasanya sholat di ruang tempat tangga” atau “ada sebuah ruangan di sana’.”

Namun kontroversi dewasa ini  yang muncul atas Masjid Park51 dan pusat komunitas menendang rencananya pada tingkatan pengerjaan tertinggi.

“Perdebatan tersebut menjadikan kenyataan ide tersebut,” Montez mengatakan. “Saya merasa seperti semua argumen menghilangkan inti maksud tersebut. Ke mana saja orang-orang dalam hal ini? Di mana rasa kemanusiaan?”

“Salah satu alasan saya merasa bahwa merupakan hal yang penting untuk keluar sekarang adalah saya menjalankan sebuah artikel di New Yrok Times yang secara langsung menujukan pada fakta (bahwa Muslim sholat di World Trade Center). Saya mengatakan kepada diri saya sendiri, ya benar, saya telah mengerjakannya sendiri dan menghubungi penulisnya, dan ia sangat mendukung. Saya tahu bahwa ini berarti sesuatu yang dibawa ke bagian depan – ke dalam argumen nasional dan hal ini sedang belangsung.”

Seniman tersebut masih harus mengamankan sebuah ruang yang cukup besar untuk instalasi tersebut, dan ia baru-baru ini meminta sumbangan untuk membayar kedua lokasi tersebut dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menciptakan kemabli ruang-ruang sholat tersebut.

“Tempat ini berada di New York,” Montez mengatakan. (ppt/it) www.suaramedia.com

Posted 21 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Tidak Dikategorikan

SBY Dimata Pedagang Asongan   Leave a comment


Hidayatullah.com–Siang itu, Rabu, (20/10) hujan deras mengguyur daerah sekitar bundaran HI. Terlihat  sejumlah pedagang asongan berteduh di jembatan penyebrangan tak jauh dari tempat itu. Mereka datang dari berbagai tempat di sekitar Jakarta dan berencana menjual dagangan mereka saat aksi demo memperingati setahun pemerintahan SBY-Boediono berlangsung di bundaran HI dan depan Istana Negara.
Ternyata, tidak saja para pendemo yang memiliki berbagai penilaian terhadap pemerintahan SBY-Boediono, para pedagang kecil juga demikian. Seperti yang dikatakan Robi, pedagang tahu asal Karawang ini mengaku kecewa atas kepemimpinan SBY. “Nggak puas lah, mas. Barang-barang serba mahal. Sedangkan pendapat nggak cukup untuk biaya hidup,” ujar ayah dari satu anak ini kepada hidayatullah.com.
Robi merasa, orang kecil seperti dirinya sulit hidup dalam kondisi seperti ini. Kendati sudah bekerja maksimal dan keras, tapi tetap saja belum cukup. Robi menilai, hanya orang yang memiliki modal saja yang makin sejahtera, sedangkan orang seperti dia semakin terpuruk. “Presiden harus tegas dan peduli pada rakyat kecil seperti kita,” pesan Robi.
Pendapat berbeda diungkapkan Asep. Pedagang tahu ini tidak mau berkomentar apa-apa soal SBY-Boediono. “Kalau saya sih tergantung orangnya. Pedagang ya begini, kadang lancar kadang juga seret,” ujar Asep. Menurut Asep dari beberapa kali pergantian presiden tidak banyak perbedaannya. Perubahan itu, ujar Asep tergantung usaha masing-masing orang.
Pedagang kaca mata yang tidak mau disebutkan namanya juga punya penilaian lain. Menurutnya, di masa pemerintahan SBY-Boediono hukum tidak dijalankan secara adil. Hukum seolah hanya untuk rakyat kecil, sedangkan untuk para koruptor dan sebagainya seolah tidak berlaku.
Pria berkumis tebal dan berjenggot tipis ini bercerita. Pernah ada seorang anggota dewan yang melanggar dengan melaju mobil di jalan khusus Bus Way. Ketika ditanya, anggota dewan itu justru bilang, “Bilang itu UU kan yang bikin saya, jadi saya bisa melanggar.” “Itu kan aneh, seolah UU bisa dilanggar oleh mereka,” sesalnya.
Lelaki yang mengaku sering mengaji di sebuah masjid di daerah Tanjung Priok ini mengatakan, Indonesia selamanya akan seperti ini jika UU-nya masih buatan manusia. “Apapun presidennya, jika UU buatan manusia, akan tetap sama,” tegasnya. Dia pun berpesan agar UU diganti dengan al-Qur’an dan sunnah.
“Jika ke dua kitab itu dijadikan UU, niscaya Allah akan turunkan rahmat-Nya dari langit,” ujarnya sambil menyitir sebuah ayat. Hidayatullah.com pun sempat terperanjat, seorang pedagang kaca mata yang seharga Rp. 10 ribu perbiji itu punya alasan demikian. [ans/hidayatullah.com]

Posted 21 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Tidak Dikategorikan

Pintu Antara Manusia dan Allah swt   Leave a comment


‘Abdullah bin Ahmad bin Dâsah, seorang Muqri` dari Bashrah, berkata,
“Aku telah mendengar bahwa ada seorang prajurit membawa kabur seorang wanita dari jalan, namun para tetangganya berhasil mencegatnya. Dia dan orang-orangnya mengadakan perlawanan hingga akhirnya mereka terpisah. Lantas si prajurit ini membawa masuk wanita tersebut ke dalam rumahnya, mengunci pintu-pintu dengan rapat, kemudian merayu si wanita agar memasrahkan dirinya namun dia menolak. Lantas si prajurit memaksanya dan memperlakukannya secara kasar hingga akhirnya dia dapat menundukkannya dan sudah dalam posisi seorang yang leluasa untuk melakukan perbuatan tidak senonoh terhadapnya.

Ketika itu, berkatalah si wanita, “Wahai fulan, tahanlah hingga engkau menutup satu pintu lagi yang tertinggal dan lupa engkau menutupnya.”
Orang ini bertanya-tanya, “Pintu apa lagi?.”
Si wanita menjawab, “Pintu antara dirimu dan Allah.”
Maka, serta-merta orang tersebut bangkit dari posisinya semula meninggalkan wanita tersebut sembari berkata, “Keluarlah, Allah telah mengeluarkanmu dari kesulitan.”
Wanita itupun keluar dan si prajurit tadi tidak menghadang jalannya.

(Diambil dari kitab al-Faraj Ba’da asy-Syiddah, karya al-Qadliy Abu ‘Aliy at-Tannûkhiy, Jld.I, Hal.355)

Posted 21 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Kisah-Kisah, Kisah-Teladan