Archive for 24 Oktober 2010

Urgensi Mengenai Kemarahan Dalam Islam   Leave a comment


Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang apa sebenarnya marah itu? Baiklah langsung to the point aja. Ketahuilah bahwa ada orang-orang yang mempunyai tingkat kemarahan yang rendah karena diselimuti oleh kesabaran dalam hatinya, ada juga orang yang cepat marahnya dan cepat untuk meredakan kemarahannya tersebut dan ada juga orang yang pemarah dengan lama sehingga menimbulkan dendam di hatinya.

 

Bicaralah tentang marah sekarang kita membicarakan tetang kebaikan dan kesabaran. Pada golongan umat Islam saat ini ada orang-orang yang senang melakukan kebaikan dalam ibadah dan rajin untuk memohon ampunan dari Allah, dan ada orang-orang yang tidak gemar melakukan kebaikan dan beribadah namun dia selalu meminta-minta kepada Allah swt dan yang terakhir ada orang-orang yang tidak pernah melakukan ibadah dan tidak pula melakukan permohonan kepada Allah swt.

 

Urgensi mengenai kemarahan seseorang tercantum dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah ra yang diriwayatkan oleh Mutafaq’alaih yang berbunyi:

“Orang yang kuat itu bukan dengan bantingan namun orang yang kuat adalah orang yang menguasai jiwanya ketika marah”

 

Di dalam hadits ini kita tentu mengetahui bahwa kemarahan itu pasti ada pada anak-cucu Adam. Sampai-sampai menjadikan mata merah dan urat-urat leher menjadi keluar, Dan Allah swt memberikan acuan jika kita marah maka hendaklah kita berdiam diri di tempat itu sehingga kemarahan itu cepat reda.

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

 

Lihat diary dan artikel hanya dari arraahmanmedia.wordpress.com

 

Posted 24 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Gaya Hidup, umum

Melantur Dalam Permainan Remaja   1 comment


Akhir-akhir ini para remaja bukannya menonjolkan prestasi tapi malah menonjolkan kekayaan para orang tua mereka. Mereka inta dibelikan handphone yang canggih. Sepatu yang gaul atau pun bentak-bentak minta dibelikan sepeda motor yang bagus. Apakah ini yang disebut generasi unggulan Islam?

 

Seharusnya kita sebagai remaja yang haus akan informasi. Haus akan ilmu pengetahuan dan haus akan karya-karya yang kita ciptakan sendiri. Janganlah para pemuda berangan angan untuk menjadi orang yang sukses kalau pada masa mudanya hanya untuk pacaran dan hura-hura. Jangan kita berharap kita diberi rezeki yang banyak jika kita hanya berlaku sombong dan tidak bersyukur jika mempunyai rezeki yang lebih. Dan janganlah kita hidup seperti orang-orang kafir sebagaimana mereka hanya mementingkan kehidupan dunia dan kepercayaan dengan segala sumber-sumber yang tak jelas arah tujuannya.

 

Rasulullah saw telah menegaskan di dalam haditsnya Ath Thabrani dan At Tirmidzi yang berbunyi:

Seburuk-buruknya hamba dalah hamba yang berangan-angan dan sombong, dan lupa kepada Dzat Yang Maha Besar dan Maha Tinggi. Seburuk-buruknya hamba adalah hamba yang membesarkan diri dan melampaui batas dan lupa kepada Dzat Yang Maha Perkasa dan Maha Tinggi. Seburuk-buruknya hamba adalah yang lupa dan bermain-main, dan lupa kepada kuburan dan busuk.

 

Jika kita telah mengetahui demikian, apakah kita akan melakukannya lagi? Apakah kita akan berbuat kepada hal yang tak berguna? Bukankah kita hidup di dunia ini hanya tidur sebentar dan akan terbangun di akhirat kelak? Marilah kita bersama menegakkan Islam secara sungguh-sungguh dan dengan rasa tulus ikhlas kita jalankan perintah Allah swt.

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

 

Baca diary dan artikel lainnya hanya di arraahmanmedia.wordpress.com

 

Posted 24 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Remaja

Tagged with , , ,

Remaja Jauh Dari Ajaran Islam   1 comment


Perlu kesadaran yang kompleks bagi para remaja di era global ini. Kebutuhan hidup yang tidak terkendali membuat ibadah sebagai kewajiban terbaikan begitu saja. Mengapa demikian? Inilah bukti kebenaran ucapan Rasulullah saw:

 

“Suatu saat nanti umatku lah yang akan merusak hukum-hukum islam. Disinilah bukti kiamat telah dekat”

 

Mengapa Rasulullah saw berkata demikian? Ini supaya para generasi muda hendaknya lebih instropeksi diri, lebih mawas diri, bahwa apa yang dia lakukan itu adalah jauh dari peranan islam. Mengapa? Bayangkan saja jika kita hanya belajar pelajaran sekolahan dengan mengadakan bimbingan privat atau kelompok. Mengapa tidak ada bimbingan agama Islam? Disinilah letak kelemahan yang dimiliki generasi muda. Hendaknya mereka tak berpikir demikian. Urusan dunia akan terasa mudah jika kita mendekatkan diri kepada Allah.

 

Memang sulit untuk memupuk rasa per satuan dan kesatuan di era global ini Para individualis bersikap egois, angkuh dan riya’ karena adanya gengsi yang ada pada dirinya. Semoga apa yang kita miliki tidak jauh dari ajaran Nabi dan Rasul-Rasul Allah. Amien

 

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

 

Artikel dan Diary dari arraahmanmedia.wordpress.com

 

Posted 24 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Artikel, Hak Cipta, Remaja

Tagged with , , , ,

Penerang dan Penunjuk Arah Perjuangan   3 comments


Para mubalighah adalah para ibu tangguh yang mendidik anak-anaknya, para istri shalihah yang taat kepada suaminya dan para pengatur rumah tangga yang menata tempat tinggalnya. Mereka juga bergerak di tengah-tengah umat bersama-sama dengan para ulama dari kalangan pria. Mereka berada di garda terdepan dalam membimbing umat dan menunjukkan arah perjuangan. Mereka laksana bintang gemintang yang menjadi penerang dan penunjuk arah.

Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya perumpamaan ulama di muka bumi laksana bintang-bintang yang ada di langit yang menerangi kegelapan bumi dan laut. Jika hilang bintang gemintang itu hampir-hampir tersesatlah yang tertunjuki itu” [HR Ahmad]

Ditengah arus westernisasi berkedok globalisasi, para mubalighah harus memiliki keadaran politik yang tinggi. Tanpa itu, alih-alih memberikan petunjuk arah perjuangan, para mubalighah tanpa sadar justru mengkampanyekan program dan slogan kekufuran yang menipu yang tampak indah kemasannya namun hakikatnya menyerang kesucian akidah Islam, simbol-simbol Islam dan hukum-hukum Islam. [iffah rohmah]

Sumber:

al-wa’ie No. 118 Tahun X, 1-30 Juni 2010

 

Baca juga artikel atau diary dari arraahmanmedia.wordpress.com

 

Posted 24 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Buletin

Tagged with , , , ,

Diary; ‘Berikan Rezeki Yang Melimpah Pada Keluarga Hamba’   4 comments


Ya Allah, dimanakah Engkau berada? Hamba membutuhkan Engkau ya Rabb. Sebagai penolong hamba dalam kesesatan. Hamba berlindung kepada-Mu dari segala godaan setan yang terkutuk. Hamba tak ingin terjerumus dalam lubang setan.

Ya Allah, hamba inginkan rezeki dari-Mu yang melimpah. Supaya hamba dapat berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan. Supaya hamba dapat membelanjakan harta hamba ke jalan yang Engkau ridhoi. Supaya hamba selalu bersyukur atas apa yang Engkau berikan kepada hamba.

 

Ya Allah, Engkau-lah Sang Maha Penerima Tobat. Engkau-lah Yang Maha Pemberi Rezeki. Dan Engkaulah Dzat Yang Maha Agung. Oleh karena itu, dengan ikhlas hamba memohon kepada-Mu. Terimalah doa hamba ini. Amien. [lq/dry/r-m]

 

Sumber:

Diaryku 15 Dzulkaidah 1431 H

Luqman as ‘berikan rezeki yang melimpah pada keluarga hamba’

 

Artikel dan Diary dari arraahmanmedia.wordpress.com



Posted 24 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Diary

Diary; ‘Izinkan Hamba Untuk Memilih Dia’   4 comments


Ya Allah, Engkaulah Maha Penyayang dari semua makhluk. Engkau pula yang memberikan rezeki kepada hamba-hamba yang membutuhkan. Dan Engkaulah Sang Pencipta dari segala ciptaan hamba-hamba-Mu.

Ya Allah, hamba inginkan dia sebagai penyemangat hidup hamba. Hamba telah teguh memilih dia ya Rabb. Jadikan hamba sebagai perantara untuk melindungi dia dari gelapnya dunia ini. Dan jadikan dia sesosok hawa yang agung di mata-Mu.

Ya Allah ,jauhkan dari hamba segala hal yang dapat menghapus amalan hamba darinya. Jadikan hamba seorang ahli ibadah agar hamba mempunyai derajat yang lebih tinggi di mata-Mu. Berilah hamba benteng keimanan yang kuat dan pondasi ketahudian yang kokoh. Supaya hamba tidak lepas dari ajaran para Rasul-Mu. Dan jadikan hamba sebagai pemimpin umat. Amien.

Sumber:

Diaryku 14 Dzulkaidah 1431 H

Luqman as ‘izinkan hamba untuk memilih dia’

 

Atau baca artikel dari arraahmanmedia.wordpress.com

 

Posted 24 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Diary, Hak Cipta

Tagged with , , , ,

Keberanian dan Ketabahan Rasulullah saw   4 comments


Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam mempunyai keberanian yang mengagumkan dan tiada tandingannya dalam membela agama dan menegakkan kalimatullah Ta’ala. Beliau mempergunakan nikmat-nikmat Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang dicurahkan atas beliau pada tempat yang semestinya. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha telah mengungkapkan hal itu dalam sebuah hadits, yang artinya: “Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah sama sekali memukul seorangpun kecuali dalam rangka berjihad di jalan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Beliau tidak pernah memukul pelayan dan kaum wanita.” (HR: Muslim)

Di antara bukti keberanian beliau adalah kegigihan beliau dalam mendakwahkan agama Islam seorang diri menghadapi kaum kafir Quraisy dan pemuka-pemuka-nya. Demikian juga keteguhan beliau di atas keyakinan tersebut hingga Alloh Subhanahu wa Ta’ala menurunkan pertolongan-Nya. Beliau tidak pernah mengeluh atau berkata: “Tidak ada yang sudi menyertaiku, sedangkan orang-orang semuanya memusuhiku.” Akan tetapi beliau bersandar serta bertawakkal kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan tetap meneruskan perjuangan dakwah beliau. Beliau adalah seorang pemberani dan sangat teguh dalam memegang dan melaksanakan pendirian. Ketika orang-orang lari bercerai berai, beliau tetap teguh bagaikan karang.

Beliau mengasingkan diri untuk beribadah di gua Hira’ selama beberapa tahun. Kala itu beliau belum merasakan gangguan dan orang-orang Quraisy pun belum memerangi beliau. Kaum kafir itu tidak menembakkan sebatang anak panah pun dari busurnya kecuali setelah beliau menyebarkan aqidah tauhid dan memerintahkan untuk memurnikan ibadah mereka kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala semata. Beliau sangat mengherankan ucapan kaum kafir sebagaimana yang difirmankan Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Katakanlah: “Siapakah yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan” Maka mereka menjawab:”Alloh”. Maka katakanlah: “Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?” (QS: Yunus: 31)

Sementara itu mereka menjadikan berhala-berhala sebagai perantara antara mereka dengan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana yang Alloh Subhanahu wa Ta’ala firmankan, yang artinya: “Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. (QS: Az-Zumar: 3)

Padahal mereka juga meyakini tauhid Rububiyah, sebagaimana yang diungkapkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Katakanlah: “Siapakah yang memberikan rizki kepada kalian dari langit dan bumi?” mereka akan menjawab: “Alloh”.

Wahai saudaraku, lihatlah praktek-praktek syirik yang bertebaran di seantero negeri-negeri kaum muslimin, seperti memohon kepada orang yang sudah mati, bertawassul dengan perantaraan mereka, bernadzar karena mereka, takut serta mengharap kepada mereka. Sampai-sampai terputus hubungan antara mereka dengan AllohSubhanahu wa Ta’ala disebabkan kemusyrikan yang mereka lakukan. Mereka telah menempatkan orang-orang yang sudah mati setara dengan kedudukan Dzat Yang Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:  “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (se-suatu dengan) Alloh, maka pasti Alloh mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (QS: Al-Maidah: 72)

Sekarang kita beranjak dari rumah beliau menuju gunung yang berada di sebelah utara. Itulah gunung Uhud, disitulah terjadi peristiwa besar yang menunjukkan keperkasaan Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallamdan keteguhan serta kesabaran beliau atas luka yang diderita pada peperangan tersebut. Pada waktu itu wajah beliau yang mulia terluka dan beberapa gigi beliau patah serta kepala beliau terkoyak.

Sahal bin Sa’ad menceritakan kepada kita tentang luka yang diderita beliau . Ia berkata: “Demi Alloh Subhanahu wa Ta’ala, aku benar-benar mengetahui siapakah yang mencuci luka Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam, siapakah yang menyiramkan airnya dan dengan apa luka itu diobati.” Ia melanjutkan: “Fathimah radhiyallahu ‘anha putri beliaulah yang mencuci luka tersebut, sementara Ali bin Abi Thalib Radhiallahu’anhu menyiramkan airnya dengan perisai. Namun ketika Fathimah radhiyallahu ‘anha melihat siraman air tersebut hanya menambah deras darah yang mengucur dari luka beliau, ia segera mengambil secarik tikar lalu membakarnya kemudian membungkus luka tersebut hingga darah berhenti mengucur. Pada peristiwa itu gigi beliau patah, wajah beliau terluka dan kepala beliau terkoyak lebar.” (HR: Al-Bukhari)

Al-Abbas bin Abdul Muththalib radhiallaahu anhu menceritakan kepahlawanan Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam dalam peperangan Hunain. Ia berkata: “Ketika pasukan kaum muslimin tercerai berai, Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam justru memacu bighalnya ke arah pasukan kaum kafir, sementara aku terus memegang tali kekang bighal tersebut supaya tidak melaju dengan cepat. Saat itu beliau berkata: “Aku adalah seorang nabi bukanlah pendusta. Aku adalah cucu Abdul Muththalib.” (HR: Muslim)

Sementara itu, penunggang kuda yang gagah berani, yang sudah masyhur dan terkenal dengan kisah-kisah kepahlawanannya, yaitu Ali bin Abi Thalib Radhiallahu’anhu menceritakan keberanian Rasulullohshallallahu ‘alaihi wasallam sebagai berikut: “Apabila dua pasukan sudah saling bertemu dan peperangan sudah demikian sengit, kamipun berlindung di belakang Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam, tidak ada seorangpun yang paling dekat kepada musuh daripada beliau.” (HR. Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah , silakan lihat di dalam Shahih Muslim III / no.1401)

Kesabaran Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menyebarkan dakwah pantas dijadikan contoh dan teladan yang baik. Hingga akhirnya Alloh Subhanahu wa Ta’ala menegakkan pilar-pilar Islam dan melebarkan sayapnya di segenap pelosok jazirah Arab, negeri Syam dan negeri-negeri di seberang sungai Tigris. Hingga tidak tersisa satu rumahpun kecuali telah dimasuki cahaya Islam.

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya:“Sesungguhnya aku telah mendapat berbagai teror dan ancaman karena membela agama Alloh . Dan tidak ada seorangpun yang mendapat teror seperti itu. aku telah mendapat berbagai macam gangguan karena menegakkan agama Alloh . Dan tidak seorangpun yang mendapat gangguan seperti itu. Sehingga pernah kualami selama 30 hari 30 malam, aku dan Bilal tidak mempunyai sepotong makanan pun yang layak untuk dimakan manusia kecuali sedikit makanan yang hanya dapat dipergunakan untuk menutupi ketiak Bilal.” (HR: At-Tirmidzi dan Ahmad)

Walaupun harta dan ghanimah serta perbenda-haraan dunia dari kemenangan yang diberikan Alloh Subhanahu wa Ta’ala kepada beliau terus mengalir, namun Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mewariskan sesuatupun kepada umatnya, tidak dinar maupun dirham, beliau hanya mewariskan ilmu. Itulah warisan nubuwat, barangsiapa yang ingin mengambilnya, maka silakan maju untuk mengambilnya dan selamat berbahagia menerima warisan yang agung itu.

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan: “Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam tidak meninggalkan dinar, tidak pula dirham, tidak meninggalkan kambing, tidak pula unta. Beliau tidak mewasiatkan harta apapun.” (HR: Muslim)

(Sumber Rujukan: Sehari Di Kediaman Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam, Asy-Syaikh Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim)

Disalin dari: Arsip Moslem Blogs dan sumber artikel dari Media Muslim Info

 

Artikel lain dari arraahmanmedia.wordpress.com


 

Posted 24 Oktober 2010 by arraahmanmedia in Buletin

Tagged with , , ,